Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Panda Nababan yang Minta Gibran Duduk di Sebelahnya Usai Sebut Anak Ingusan?

Kompas.com - 22/07/2023, 15:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Momen ketika politikus senior, Panda Nababan meminta Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka duduk di sebelahnya menjadi sorotan.

Momen itu terjadi saat keduanya sarapan di sebuah tempat makan di sela acara blusukan bakal calon presiden PDI-P, Ganjar Pranowo di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (22/7/2023), saat sedang menunggu makanan tiba, Panda Nababan meminta Gibran yang baru masuk ke tempat makan untuk duduk di sebelahnya, sederet dengan Ganjar.

Hal itu menjadi sorotan lantaran sebelumnya Panda Nababan sempat menyebut Gibran sebagai anak ingusan dalam sebuah acara bincang-bincang.

Panda Nababan menganggap putra sulung Presiden Joko Widodo itu masih belum berpengalaman dalam politik.

"Gibran anak ingusan kok, nanti anak itu besar kepala, masih belajar dululah. Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang," ujar Panda Nababan, dikutip dari tayangan YouTube KompasTV.

Saat dimintai tanggapan, Gibran mengaku tidak sakit hati dengan ucapan tersebut. Dia mengatakan bahwa dirinya memang masih perlu banyak belajar.

Lantas, siapa Panda Nababan?

Baca juga: Saat Gibran Ungguli Nama-nama Senior PDI-P sebagai Pengganti Ganjar di Jateng...

Profil Panda Nababan

Dilansir dari laman Universitas Stekom Pusat, Panda Nababan merupakan politikus senior yang lahir pada 13 Februari 1944.

Panda adalah lulusan SMP Nasrani Medan pada 1959. Dia kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA di lembaga pendidikan yang sama dan lulus pada 1962.

Selanjutnya, Panda menempuh pendidikan di Universitas HKBP Nommensen di Pematangsiantar hingga 1963.

Dia kemudian pindah ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Universitas Bung Karno hingga 1966.

Pendidikannya kembali dia lanjutkan di Perguruan Tinggi Publisistik, Jakarta sepanjang tahun 1968-1969.

Pada 1979, Panda memperoleh kesempatan untuk mendalami studi jurnalistik di NRC Handelsblaad, Rotterdam.

Baca juga: Kata Gibran Usai Didorong Relawannya untuk Jadi Cawapres pada Pemilu 2024

Jejak karier Pandan Nababan

Sebelum terjun ke dunia politik, Panda pernah bekerja sebagai wartawan di harian umum Warta Harian pada 1969-1970.

Halaman:

Terkini Lainnya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com