Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ini Pecahkan Rekor Donasi ASI Terbanyak, Hasilnya untuk Ribuan Bayi

Kompas.com - 17/07/2023, 07:30 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang ibu di Amerika Serikat, Elisabeth Anderson-Sierra, berhasil memecahkan rekor donasi air susu ibu (ASI) terbanyak.

Hal tersebut diketahui setelah kisah Elisabeth Anderson-Sierra masuk dalam Guinness World Records.

Guinness World Records juga telah mengumumkan pemecahan rekor donasi ASI terbanyak oleh Elisabeth Anderson-Sierra melalui video yang diunggah di akun Facebook.

Video berdurasi 8 menit 43 detik itu sudah dilihat 2,1 juta kali setelah dua hari diunggah pada Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Tasya Farasya Unggah Foto ASI Berwarna Pink, Amankah bagi Bayi?

Dalam keterangan di laman resmi Guinness World Records, Elisabeth mencatatkan rekor seusai mendonasikan 1.599,68 liter ke bank susu antara 20 Februari 2015 dan 20 Juni 2018.

"Itu setara dengan 2.253 latte berukuran venti di Starbucks atau 800 botol kola berukuran 2 liter," demikian bunyi keterangan di laman Guinness World Records.

Elisabeth mengatakan, jumlah itu belum termasuk ASI yang ia sumbangkan secara langsung ke ratusan keluarga di seluruh dunia.

"Itu hanya susu yang saya sumbangkan ke bank susu antara tahun 2015 dan 2018. Itu belum termasuk semua ASI yang disumbangkan ke ratusan keluarga di seluruh dunia," kata Elisabeth.

Baca juga: Ramai soal Fenugreek Jadi ASI Booster, Benarkah Memiliki Efek Samping?

Donasi untuk ribuan bayi

Elisabeth disebut telah menyumbangkan ASI ke ribuan bayi. Bahkan, dia juga menyelamatkan bayi yang terlahir prematur.

Hal itu membuat Elisabeth merasa senang dan selalu ingin medonasikan ASI-nya.

"Ini adalah hal-hal positif dan itulah mengapa saya terus melakukan apa yang saya lakukan," ujar Elisabeth.

Mengapa Elisabeth bisa mendonasikan banyak ASI?

Elisabeth memiliki sindrom hiperlaktasi yang merupakan suatu kondisi di mana terjadi luapan ASI kerena produksi ASI meningkat.

"Tubuh saya menghasilkan banyak hormon yang disebut prolaktin dan itulah yang mendorong produksi ASI," ungkap Elisabeth.

Selain itu, menurut Elisabeth, peralatan yang digunakan untuk memompa juga menjadi faktor penting dalam proses pendonasiannya.

"Peralatan yang Anda gunakan sebagai ibu yang suka memompa benar-benar dapat membuat perbedaan dalam perjalanan menyusui Anda," tutur ibu yang disebut memiliki dua anak tersebut.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Jarak, Bantu Lancarkan ASI dan Atasi Sembelit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com