Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Terungkapnya Kasus Bocah 13 Tahun Diperkosa Bergilir Pria Mabuk di Lapangan Mamuju

Kompas.com - 30/06/2023, 09:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang bocah perempuan berinisial NHS (13) diperkosa oleh empat pria di lapangan sepak bola Kalibibing, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Bocah itu diperkosa secara bergilir dalam waktu yang berbeda-beda, yakni pada Kamis (22/6/2023) dan Sabtu (24/6/2023) malam.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/6/2023), awalnya pihak kepolisian menangkap tiga pelaku berinisial SA (18), AN (16), dan MI (16).

Kasi Humas Polrestas Mamuju Ipda Herman Basir mengungkapkan, Polresta Mamuju lantas kembali menangkap satu pelaku lainnya, yang merupakan mantan pacar NHS yang berusia 15 tahun.

Mantan pacarnya itu merupakan orang pertama yang menyetubuhi NHS setahun yang lalu. Keempat pelaku kini ditahan di Polresta Mamuju.

Baca juga: Motif dan Kronologi Seniman Tato di Jaksel Paksa Pacar Makan Kotorannya

Kronologi kasus pemerkosaan

Mulanya, NHS diperkosa oleh salah satu pelaku di lapangan sepak bola Kalibibing pada Kamis (22/6/2023).

Kemudian selang dua hari atau tepatnya pada Sabtu (24/6/2023) malam, NHS kembali disetubuhi oleh dua pelaku berbeda di tempat yang sama.

Aksi itu dilakukan saat ketiga pelaku sedang mengonsumsi minuman keras dan di bawah pengaruh alkohol.

“Saat terjadi terakhir itu, 3 orang tersangka sementara minum-minuman keras di Lapangan Sepak Bola Kalibibing. Saat sedang minum minuman ini datang korban untuk cerita-cerita, tapi dia tidak mabuk,” jelas Herman.

Herman menuturkan, saat kejadian terakhir pada Sabtu (24/6/2023) itu, pelaku silih berganti menyetubuhi NHS.

Awalnya, pelaku membujuk korban, mengajaknya untuk menemani ke sudut lapangan sekitar 20 meter dari tempat minum minuman keras.

“Dia (pelaku) bujuk-bujuk, pelaku, sampai terjadi persetubuhan. Setelah selesai, pelaku yang satu lagi ajak korban, dan akhirnya terjadi lagi,” terang Herman.

Baca juga: Kronologi Remaja 16 Tahun di Tangerang Dicabuli Dukun Mamang Ompong Saat Mandi Kembang

Dipergoki warga

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/6/2023), kejadian tersebut terungkap selepas warga setempat memergoki pelaku yang sedang melakukan aksi tak senonoh itu pada Sabtu malam.

Setelah kasus pemerkosaan itu terungkap, keluarga NHS kemudian melaporkannya ke penyidik Polresta Mamuju pada Selasa (27/6/2023) malam.

Kendati polisi sudah menangkap empat pelaku, pihak keluarga NHS menduga masih ada pelaku lain yang telah memperkosa korban.

Namun, penyidik masih belum bisa menyimpulkan lantaran NHS menyebut hanya ada empat pelaku yang memperkosanya.

“Penyidik kasih tenang dulu perasaan korban, baru kemudian dilakukan pemeriksaan biar betul-betul keterangan korban akurat,” kata Herman.

Akibat kejadian itu, NHS sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif.

Baca juga: Kronologi Pemerkosaan dan Perampokan SPG Mobil di Cibubur

(Sumber: Kompas.com/Himawan | Editor: Robertus Belarminus, Rachmawati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com