KOMPAS.com - Ketumbar adalah bumbu dapur andalan dalam masakan Indonesia. Rempah bernama ilmiah Coriandrum sativum ini memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.
Namun sayang, di samping segudang manfaatnya, ketumbar juga mengandung efek samping atau bahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Dikutip dari laman Very Well Health, bahaya ketumbar sebagai bumbu dapur dianggap tidak ada alias secara umum dinyatakan aman.
Kendati demikian, masih ada kemungkinan efek samping terutama reaksi alergi pada orang-orang tertentu.
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Daun Sirih, Bisa Picu Kecanduan dan Euforia
Ketumbar dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang dengan gejala berbeda, seperti menurut laman WebMD.
Biasanya, tanda mengalami alergi saat mengonsumsi rempah ini termasuk:
Di sisi lain, apabila dioleskan langsung ke kulit, ketumbar dapat menyebabkan iritasi kulit dan gatal-gatal.
Konsumsi ketumbar juga dapat mengganggu pengobatan tertentu, termasuk obat tekanan darah tinggi dan obat penenang.
Konsumsi ketumbar juga perlu diperhatikan oleh orang dengan gula darah rendah atau tengah mengonsumsi obat diabetes.
Pasalnya, seperti dikutip dari Healthline, ketumbar sangat efektif menurunkan gula darah, sehingga dapat memicu kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah.
Adapun khusus ibu hamil dan menyusui, belum ada informasi ilmiah yang dapat dipercaya terkait keamanan konsumsi ketumbar.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal merugikan, sebaiknya hindari konsumsi ketumbar atau lakukan konsultasi dengan dokter.
Baca juga: 7 Khasiat Bunga Telang dan Efek Samping yang Patut Diwaspadai
Dibandingkan bahaya dan risiko alergi, bumbu dapur ini jauh lebih banyak memiliki khasiat bagi tubuh.
Berikut sejumlah manfaat ketumbar, seperti dilansir dari Healthline: