Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pertolongan Pertama Digigit Hewan Rabies Gunakan Detergen, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 19/06/2023, 16:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, lini masa media sosial diramaikan dengan topik terkait kasus rabies yang merebak di sejumlah daerah di Indonesia.

Sejumlah warganet yang berkecimpung di dunia kesehatan turut membahas topik tersebut. Salah satunya dokter hewan yang membahas pertolongan pertama saat digigit hewan penular rabies.

Melalui akun Twitter-nya, dokter hewan, Muhamad Jami Ramadhan yang berpraktik di Dr. Jami's Pet Care, Bandung, menuliskan utas terkait dengan pertolongan pertama yang harus dilakukan saat digigit hewan rabies.

"Bagaimana pertolongan pertama setelah digigit Hewan Penular Rabies? Cuci luka dgn detergent di bawah air mengalir," tulis dalam utasnya.

Utasnya tersebut langsung direspons sejumlah pertanyaan dari warganet, terutama soal mencuci luka dengan detergen.

"Maksudnya deterjen utk cuci pakaian?," tanya akun ini.

"Ini deterjen baju pa gimn yak," kata akun ini.

Hingga Senin (19/6/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,7 juta kali dan disukai lebih dari 28.400 pengguna.

Lantas, bagaimana penjelasan dan apa tujuan mencuci luka yang digigit hewan pembawa rabies menggunakan detergen?

Baca juga: KLB Rabies: Jumlah Kematian, Penyebab, dan Daerah dengan Kasus Tertinggi

Penjelasan

Saat dikonfirmasi, Muhamad Jami menyampaikan, mencuci luka menggunakan detergen sebagai pertolongan pertama saat digigit hewan pembawa rabies diharapkan dapat meluruhkan amplop virus sehingga bisa mengurangi resiko invasi virus masuk ke dalam tubuh.

"Selain mencuci menggunakan air mengalir, juga sambil dipencet-pencet lukanya sampai darahnya berhenti," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/6/2023).

"Namun, ada juga yang menyarankan untuk diberikan iodine setelahnya, lalu diperban (seperti penanganan luka pada umumnya)," tambahnya.

Ia juga menyampaikan, berdasarkan literatur ada yang menyarankan penggunaan sabun dan detergen.

Namun, ada yang berpendapat bahwa detergen lebih efektif karena sifatnya lebih basa (alkali) yang bisa berpengaruh terhadap peluruhan amplop pada virus, dapat membuat virus mati lebih cepat.

"Setelah pertolongan pertama dilakukan, segera di bawa ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat," kata Muhamad.

Baca juga: Benarkah Penderita Rabies Takut Air dan Cahaya? Dokter Berikan Penjelasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com