Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Matematika dan Catur

Kompas.com - 15/06/2023, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

FAKTA permainan melibatkan dua manusia yang disebut sebagai catur pada hakikatnya adu logika, maka layak disimpulkan bahwa matematika yang penuh logika memiliki keterkaitan cukup lekat dengan catur.

Satu di antara sekian banyak matematikawan yang intensif menganalisa catur adalah Claude Shannon.

Ilmuwan matematika spesialis catur ini tersohor dengan penemuan matematikal yang kemudian disebut sebagai Angka-Angka Shannon.

Pada prinsipnya juga dapat dikatakan bahwa Claude Shannon melanjutkan pemikiran Alan Turing demi mempelopori komputerisasi catur yang pada masa kini sudah sedemikian maju sehingga mampu mengalahkan para pecatur kaliber Grand Master tergantung pada
manusia yang memprogram komputer catur.

Kalkulasi Shannon meliputi apa yang disebut sebagai “the lower bound of the game-tree complexity of chess” menghasilkan kemungkinan sejumlah sekitar 10 pangkat 120 membuktikan betapa absurd upaya membakukan jumlah kemungkinan permainan catur yang bukan sekadar super atau hiper, namun sudah ultra kompleks seolah tak kenal batas maksimal melebihi jumlah segenap benda langit yang bertaburan di alam semesta ini.

Seperti disabdakan oleh tokoh protaganis Beth Harmon yang secara meyakinkan diperankan oleh Anya Taylor-Joy dalam serial film “Queen’s Gambit” permainan catur sebenarnya terbatas hanya terdiri dari 32 bidak pada sebuah papan terbagi dari 64 kotak, namun tidak terbatas pada kemungkinan permainan apalagi jika termasuk yang tidak berakhir sebab seri.

Keultrakompleksan kemungkinan permainan catur diperparah kenyataan bahwa 32 bidak catur terdiri dari 16 serdadu, 4 kesatria, 4 uskup, 4 benteng, 2 ratu, dan 2 raja yang masing-masing memiliki karakter gerak saling beda satu dengan lain-lainnya tanpa memperhitungkan kemungkinan serdadu bisa menjadi ratu maupun kemungkinan para pecatur bermain curang.

Menurut Shannon setelah setiap pemain melangkahkan bidak masing-masing selama lima kali berarti sepuluh permainan tersedia kemungkinan 69.352.859.712.417 permainan untuk dimainkan.

Sementara Victor Allis mengkalkulasi bukan batas bawah, namun batas atas sebagai bukan 1052 tetapi 1050 sambil mengestimasikan kompleksitas minimal 10123 berdasar faktor penyabangan 35 dan rata-rata panjang permainan sekitar 80 dibandingkan dengan jumlah atom pada observable universe adalah sekitar 1080.

Lain halnya dengan John Tromp dan Peter Oesterlund yang menduga jumlah posisi legal catur dengan 95 persen confidence level pada 4822 plus minus 0,028 dikalikan dengan 1044 berdasar “an efficiently computable bijection between integers and chess positions“ yang agar tidak keliru maka sengaja tidak saya alih-bahasakan ke Indonesia.

Meski naskah ini gagal mampu menjelaskan secara jelas paripurna apalagi sempurna, namun pada hakikatnya segenap pemikiran berkeliaran mondar-mandir dan simpang-siur itu membuktikan bahwa memang matematika hadir pada permainan catur yang konon berasal dari permainan adu logika India kuno bernama Caturanga.

Sementara di sisi olah ragawi, Caturanga Dandasana juga merupakan nama sebuah jenis posisi Yoga kaliber tersulit untuk dilakukan.

Tak kalah menarik adalah fakta bahwa mayoritas angka yang terlibat pada permainan catur mulai dari jumlah 16X2 bidak sampai jumlah 8X8 kotak pada papan catur pada lazimnya (termasuk meski jumlah jenis bidak adalah 6 bidak namun jika dikali 2 akibat jumlah pemain terbatas 2 maka muncul angka 12) dapat dibagi dengan angka 4 yang dalam bahasa Sansekerta adalah catur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com