Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menghayati Proposal Perdamaian Prabowo

Kompas.com - 13/06/2023, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAYA tidak menghadiri IISS Shangrila Dialouge 2023 di Singapura. Namun saya cukup beruntung dapat menyimak rekaman video dan transkripsi petikan teks proposal perdamaian dari Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto sebagai berikut:

"I therefore would like to take this opportunity to urge to recommend with utmost urgency for our brothers in Ukraine and in Russia to come as soon as possible to a succession of hostilities.

I propose that the Shangri-La dialogue find a mode of Declaration urging both Ukraine and Russia to immediately start negotiations for peace.

This declaration should be voluntary from all participants here representing their various countries, but I propose the general outline of the peace plan as follows a ceasefire in place that is a succession of hostilities in place at the present positions of both conflicting parties withdrawal 15 kilometers each from their forward positions to a new demon of demilitarized Zone.

The United Nations monitoring and observed force to be immediately formed and to be immediately deployed along this new demilitarized Zone the United Nations should organize carry out and execute a referendum in the disputed territories to a certain objectively the wish of the majority of the inhabitants of the various disputed areas but at least let us try to prove to put forward some concrete.

Recommendations so that meetings like the Shangri-La dialogue will have more substance more meaning. I am of the opinion that the leaders of the two leading powers in this great rivalry are actually wise leaders.

I am of the opinion that they are aware of the burden they have on their shoulders both this great civilizations have contributed to the great advance and progress of humankind, therefore I am convinced that the leaders of both China and the United States will resolve these conflicts through compromise cooperation and with humanism resulting in a peaceful resolution of their differences.

I am confident that through leadership and wisdom great statesmanship will prevail amongst the leaders of these great powers.

Perhaps, I can be considered one of the eternal optimists but this is I think not only my hope but the hope of many around the world.

I refer to historical examples the conflict in Korea for at least five decades we have had some sort of peace but at least let us try to put forward some concrete recommendations so that meetings like the Shangri-La dialogue will have more substance more meaning."

Sebagai warga Indonesia penghayat Pancasila serta pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri menilai bahwa intisari makna proposal perdamaian Menhan sangat selaras dengan kearifan adiluhur terkandung di dalam Kemanusiaan yang Adil dan Beradab sebagai sila ke dua Pancasila.

Jelas bahwa sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab lebih mendambakan perdamaian ketimbang peperangan apapun alasannya.

Peperangan bukan wujud Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, namun justru angkara murka kemanusiaan yang tidak adil dan tidak beradab yang dapat dipastikan akan menyengsarakan, bahkan membinasakan manusia sambil membumihanguskan permukiman rakyat jelata yang sama sekali tidak berdosa.

Secara prinsip, proposal perdamaian Menhan searah-setujuan dengan permohonan terbuka kepada Presiden Rusia dan Presiden Ukraina yang telah saya ungkap pada awal Maret 2022, untuk memohon perkenan kepada kedua beliau untuk menghentikan perang yang mulai meledak sejak 24 Februari 2022.

Demikian pula mantan Gubernur California serta binaragawan Mr Universe yang membintangi serial film Terminator, Arnold Schwarzeneger sempat memohon Putin menghentikan serangan ke Ukraina yang dikhawatirkan potensial meledakkan Perang Dunia II.

Namun permohonan saya maupun permohonan Arnold Schwarzeneger jauh lebih sederhana, maka jelas tidak sekomprehensif proposal perdamaian Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang bahkan paripurna dilengkapi solusi teknis militer maupun politis demi mendamaikan Rusia dengan Ukrania.

Dari lubuk sanubari terdalam atas nama umat manusia yang mendambakan perdamaian di planet bumi ini, dengan penuh kerendahan hati saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan serta penghormatan kepada Bapak Menhan Republik Indonesia atas ikhtiar mendamaikan Rusia dengan Ukrania demi kesejahteraan umat manusia di marcapada ini. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Tren
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com