KOMPAS.com - Empat anak ditemukan selamat di hutan Amazon pasca-pesawat yang mereka tumpangi jatuh.
Anak-anak tersebut ditemukan dengan kain terbungkus pada kaki untuk melindungi saat mereka bergerak melintasi hutan berlumpur.
Sisa buah dengan bekas gigitan, gunting, dan popok membawa langkah kru penyelamat untuk menyisiri hutan Amazon dan bertemu empat bocah gigih tersebut dalam kondisi hidup.
Baca juga: Ramai soal Wisudawan Termuda Unpad dari Fakultas Kedokteran Berusia 19 Tahun, Ini Kisahnya...
Diberitakan Guardian, Sabtu (10/6/2023), keempat anak tersebut berhasil selamat dari kecelakaan pesawat yang menewaskan sang ibu, Magdalena Mucutuy Valencia, dan dua orang dewasa lainnya.
Yang tertua baru berusia 13 tahun ketika pesawat itu jatuh pada 1 Mei 2023 di Kolombia selatan.
Sementara yang termuda, baru saja melangsungkan ulang tahun pertama di bawah kanopi pepohonan dan tumbuhan lebat Amazon.
Mereka adalah Lesly Jacobo Bonbaire (13), Solecni Ranoque Mucutuy (9), Tien Noriel Ronoque Mucutuy (4), dan Christian Neryman Ranoque (1).
Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya
Baca juga: 7 Pesawat Penumpang Terbesar di Dunia, Ada Airbus A380
Dua minggu sejak jatuh, bangkai pesawat ringan Cessna ditemukan dengan tiga jasad orang dewasa, yakni sang ibu, pilot Hernando Murcia Morales, dan pemimpin suku Yarupar Herman Mendoza Hernández.
Hilangnya empat anak itu dalam hutan memicu operasi pencarian besar-besaran yang dipimpin oleh militer, melibatkan anjing pelacak dan lebih dari seratus pasukan khusus Kolombia.
Pencarian juga melibatkan lebih dari 70 pengintai pribumi untuk menyisir daerah lebat tersebut.
Helikopter pun melayang di atas area sekitar kecelakaan, menyiarkan pesan dari nenek anak-anak tersebut bahwa mereka tidak dilupakan serta mendesak mereka untuk tetap berada di satu tempat.
Baca juga: Cerita di Balik Lagu HAHA, Tertawa Selama 3 Menit dan Liriknya Hanya Satu Kalimat
Helikopter juga menjatuhkan paket makanan yang memungkinan empat anak tersebut bertahan hidup di tengah liarnya hutan Amazon.
Selama berminggu-minggu, seperti dikutip dari CNN, Sabtu, pencarian hanya menemukan petunjuk yang cukup memuaskan, termasuk jejak kaki, popok kotor, dan botol.
Menurut anggota keluarga, anak tertua yang hilang memiliki pengalaman di hutan, tetapi harapan memudar seiring berjalannya waktu.
Beberapa penyelamat memutuskan pulang dan membongkar markas komando gabungan. Namun, Brigadir Jenderal Pedro Sanchez meyakini bahwa anak-anak itu masih hidup.