Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2023, 19:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lagu berjudul HAHA yang hampir semua liriknya berupa tawa baru-baru ini viral di media sosial.

Warganet banyak membagikan potongan video nyanyian lagu tersebut, seperti melalui akun TikTok ini dan Twitter ini.

Hingga Selasa (23/5/2023) sore, video lagu yang dibagikan di TikTok tersebut telah ditonton hingga 8,8 juta kali sementara unggahan di Twitter tayang sebanyak 1,8 juta kali.

Lagu berjudul HAHA dinyanyikan oleh duo asal Belgia, Charlotte Adigery dan Bolis Pupul.

Dengan durasi 3 menit 27 detik, Adigery menghabiskan waktunya dengan tertawa diselingi satu kalimat sebagai lirik lagu.

Baca juga: Viral, Video Sopir Truk Beli Siomay di Tengah Jalan Bikin Jalan Pantura Macet, Ini Kata Polisi...

Lalu, bagaimana cerita di balik lagu HAHA karya Charlotte Adigery dan Bolis Pupul tersebut?


Lagu HAHA

Dikutip dari Genius, HAHA merupakan lagu kedua belas dari album perdana Charlotte Adigery dan Bolis Pupul berjudul "Topical Dancer" yang rilis pada 2022.

Lagu berdurasi durasi 3 menit 27 detik ini mayoritas berisi sampel suara tawa Adigery yang dimanipulasi secara digital.

Di antara tawanya, penyanyi wanita itu hanya menyanyikan satu kalimat sebagai lirik.

Lirik lagu HAHA hanyalah "Guess you had to be there" atau berarti "Sepertinya, kamu harus ada di sana".

Duo asal Ghent, Belgia tersebut menulis dan memproduksi lagu HAHA bekerja sama dengan David Dewaele dan Stephen Dewaele.

Baca juga: Ramai soal Video Suara Jokowi Nyanyi Lagu Asmalibrasi, Pakar Ingatkan Bahaya AI di Tahun Politik

Alasan tawa dari lagu HAHA

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Charlotte Adigéry (@adigerwww)

Baca juga: Mengenang Nike Ardilla, Lagu-lagu, dan Perjalanan Kariernya

Saat diwawancarai Pitchfork, keduanya mengaku melihat pendengar mereka memiliki selera musik berbeda. Orang yang berbahasa Inggris memperhatikan lirik lagunya sementara penggemar dari Belanda dan Jerman fokus ke ketukan nada yang digunakan.

“Tapi itu juga bagus, melihat orang-orang menari dan bergembira,” kata Pupul.

Kenangan ini diingat Adigery dan Pupul saat membuat album Topical Dancer. Proyek yang menggunakan bahasa Inggris, Perancis, dan Belanda.

Melalui album ini, mereka sengaja menceritakan topik serius seperti kolonialisme, rasisme, dan politik dengan bumbu keanehan dan humor.

Baca juga: Kisah di Balik Lagu November Rain Karya Guns N Roses

Halaman Selanjutnya
Halaman:

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com