KOMPAS.com - Bendungan raksasa dan pembangkit listrik tenaga air Nova Kakhova di Ukraina hancur pada Selasa (6/7/2023).
Baik Ukraina maupun Rusia, keduanya saling menyalahkan atas insiden hancurnya bendungan vital ini.
Nova Kakhovka merupakan bendungan terbesar di Ukraina dalam hal volume, dikutip dari CNN.
Ini merupakan bendungan terakhir dari enam bendungan peninggalan Soviet di Sungai Dnipro, jalur air utama yang mengalir melalui tenggara Ukraina.
Gambar satelit menunjukkan jembatan jalan yang melintasi bendungan masih utuh pada 28 Mei. Namun, citra satelit pada 5 Juni menunjukkan bagian dari jembatan yang sama telah hilang.
Analisis citra satelit beresolusi rendah menunjukkan hilangnya bagian jembatan terjadi antara 1 dan 2 Juni.
Baca juga: AS Yakin Iran Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia untuk Serang Ukraina
Bendungan itu menahan sekitar 18 kilometer kubik air atau setara dengan Great Salt Lake di Negara Bagian Utah, AS.
BBC memberitakan, Nova Kakhovka mampu menahan reservoir besar yang memasok air ke masyarakat di hulu.
Bendungan itu juga menyediakan air pendingin ke pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia, sekitar 160 km (100 mil) jauhnya, yang berada di bawah kendali Rusia.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan tidak ada risiko keselamatan nuklir langsung tetapi pemantauan situasi terus dilakukan.
Bendungan itu juga merupakan saluran vital yang membawa air dari sungai ke Krimea yang diduduki Rusia.
Ini berarti pasokan air di wilayah itu kemungkinan besar akan terpengaruh.
Baca juga: Putin Sebut Serangan Balasan Ukraina Telah Dimulai, tapi...
Hancurnya bendungan Nova Kakhovka ini juga merusak ladang pertanian di wilayah sekitar.
Tak lama setelah bendungan hancur, harga global untuk gandum dan jagung pun langsung melonjak, dikutip AP.
Harga gandum naik 2,4 persen pada awal perdagangan Selasa di Chicago Mercantile Exchange, menjadi 6,39 dolar AS per gantang.
Biaya jagung naik lebih dari 1 persen, menjadi 6,04 dolar AS per gantang, dan gandum naik 0,73 persen menjadi 3,46 dolar AS per unit.
Harga ini lebih tinggi dibanding hari sebelumnya, tetapi kemudian turun kembali.
Meski ada ladang pertanian besar-besaran di Ukraina selatan tempat bendungan itu berada, namun disebutkan bahwa ada lebih sedikit gandung ditanam di daerah tersebut.
Sebab, lokasi itu dekat dengan zona perang hingga akhirnya banyak warga menanam di tempat lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.