Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Tak Miliki Tangan Bisa Hidup Padahal Nadi Putus Bisa Meninggal, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 31/05/2023, 14:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebut orang tidak memiliki tangan bisa hidup padahal nadi yang terputus bisa membuat orang meninggal dunia.

Narasi itu beredar di media sosial TikTok yang kemudian dibagikan di Twitter.

"Kenapa orang gak punya tangan bisa hidup padahal orang yang nadinya putus bisa meninggoy," tulis narasi tersebut.

Dalam twit yang dibagikan akun @kegblgnunfaedh, dibagikan tangkapan layar video TikTok dengan narasi yang telah dituliskan di atas.

Hingga Rabu (31/5/2023) siang, twit tersebut telah dijangkau lebih dari 3 juta kali oleh pengguna Twitter.

Baca juga: Ramai soal Penis Tidak Ereksi Saat Bangun Tidur 3 Hari Berturut-turut, Wajarkah?

Baca juga: Ramai soal Daftar Kereta Ekonomi yang Kursinya Tidak Dimodifikasi dan Tetap Tegak, Ini Kata KAI

Lantas, bagaimana penjelasan dokter mengenai anggapan tersebut?

Penjelasan dokter

Dokter sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam mengatakan, nadi merupakan pembuluh darah besar.

Jika nadi terputus, maka akan menyebabkan pendarahan secara masif.

"Prinsipnya, nadi itu kan pembuluh darah arteri atau pembuluh darah besar, ketika putus maka terjadi pendarahan yang masif sehingga pasien bisa meninggal," ujar Ari kepada Kompas.com, Rabu.

Terkait narasi orang tidak memiliki tangan tetap bisa hidup, Ari menjelaskan bahwa itu dimungkinkan karena sebelumnya telah melalui tindakan operasi.

Sehingga, tidak ada nadi atau pembuluh darah yang terbuka dan menimbulkan pendarahan.

"Kalau tangan putus misalnya karena kecelakaan kemudian nadinya terbuka itu juga bisa fatal dan akan menyebabkan meninggal," terang Ari.

Baca juga: Ramai soal Nyogok Masuk FKUI Lewat Jalur SNMPTN, Ini Kata Dekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com