Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Minuman Penurun Berat Badan, Apa Saja?

Kompas.com - 15/05/2023, 19:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah minuman dipercaya mampu mempercepat penurunan berat badan.

Klaim bahwa minuman bisa menurunkan berat badan itu diperkuat oleh temuan penelitian.

Lantas, apa saja minuman penurun berat badan?

Minuman penurun berat badan

Saat dikombinasikan dengan gaya hidup yang sehat, minuman tertentu dapat mempercepat pembakaran lemak tubuh dalam sehari.

Efek yang didapat adalah penurunan berat badan.

Dilansir dari Healthline, minuman seperti teh hijau, kopi, dan minuman berprotein terbukti meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan rasa kenyang, dan mengurangi rasa lapar.

Baca juga: 6 Jenis Ikan yang Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?

Berikut 9 macam minuman penurun berat badan:

1. Teh hijau

Masih dari sumber yang sama, teh hijau mengandung katekin dan antioksidan dalam jumlah tinggi yang mampu meningkatkan pembakaran lemak dan metabolisme dalam tubuh.

Teh hijau juga mengandung kafein yang membantu menurunkan berat badan melalui peningkatan energi ketika berolahraga.

Studi menunjukkan, konsumsi teh hijau selama 12 minggu bisa menurunkan berat badan hingga 7,7 pon.

Baca juga: 12 Buah yang Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan

2. Teh matcha

Teh matcha dan teh hijau adalah dua minuman yang berbeda.

Dilansir dari Kompas.com (2019), matcha adalah teh hijau dari Jepang yang melewati proses khusus, mulai dari penanaman hingga pembuatannya.

Rasa teh matcha lebih creamy dan khas.

Menurut Eat This Not That, minum matcha mampu meningkatkan rasa kenyang karena kandungan antioksidannya.

Teh jenis ini juga terbukti meningkatkan pembakaran lemak ketika berolahraga.

Baca juga: Gerakan Olahraga Lantai yang Bisa Menurunkan Berat Badan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com