Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

BPOM Tegas Bela Produk Indonesia

Kompas.com - 30/04/2023, 21:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com, 27 April 2023, memberitakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) angkat bicara terkait penarikan produk Indomie di Taiwan.

Dalam keterangan pers, BPOM menyebut Taiwan menemukan kandungan Etilen Oksida (EtO) pada Indomie Rasa Ayam Spesial sebesar 0,187 mg/kg (ppm).

Metode analisis yang digunakan oleh Taiwan adalah penentuan 2-Chloro Ethanol (2-CE), yang hasil ujinya dikonversi sebagai EtO.

Oleh karena itu, kadar EtO sebesar 0,187 ppm yang pada produk Indomie setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm.

Sebagai informasi, Taiwan tidak memperbolehkan adanya EtO pada pangan. Kendati demikian, BPOM mengklaim kandungan EtO tersebut jauh di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm di Indonesia.

"Dengan demikian, kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar," demikian BPOM dalam keterangan pers dikutip Kompas.com.

Sebagai seorang warga Indonesia yang cinta produk Indonesia saya berterima kasih atas sikap BPOM Indonesia yang lugas membela produk Indonesia dari serangan Taiwan dalam rangka perang mi instan di gelanggang persaingan bisnis antarbangsa.

Wajar bahwa Taiwan bersikap kritis bahkan defensif terhadap produk asing demi melindungi produk dalam negeri jangan sampai kalah bersaing melawan produk impor di gelanggang pasar dalam negeri Taiwan sendiri.

Sikap tegas BPOM membela produk Indonesia juga sangat layak dihargai akibat bukan hanya secara emosional nasionalisme rawe-rawe rantas malang-malang putung belaka, namun juga dilengkapi data komprehensif otentik dan valid tentang keamanan produk makanan Indonesia untuk dikonsumsi.

Namun sebagai seorang konsumen di era globalisasi yang melenyapkan perbatasan geo-ekonomi di planet bumi ini saya menghargai sikap kritis pemerintah Taiwan terhadap produk asing termasuk produk Indonesia.

Sikap kritis Taiwan konstruktif berperan sebagai penyeimbang agar pemerintah Indonesia senantiasa bersikap eling lan waspada menjunjung tinggi Hak Asasi Konsumen untuk memperoleh produk yang aman dikonsumsi.

Namun seyogianya pemerintah Taiwan dapat bersikap lebih adil terhadap produk asing dengan sebelum mengizinkan produk asing beredar di dalam negeri Taiwan sudah mewajibkan produk asing memenuhi segenap syarat perizinan yang diberlakukan oleh pemerintah Taiwan.

Langkah preventif dan promotif pemerintah terhadap produk impor demi mencegah jangan sampai masalah yang merugikan konsumen di dalam negeri terjadi jelas tetap lebih bijak dan adil ketimbang langkah reaktif dan kuratif setelah masalah terlanjur sudah terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com