KOMPAS.com - Unggahan bernarasi kursi bagian tengah di rangkaian tengah kereta api selalu terisi dan dicurigai ulah orang dalam ramai di media sosial.
Adapun unggahan tersebut dibagikan akun ini di grup Facebook Pecinta Kereta Api Indonesia pada Kamis (6/4/2023).
"Masih menjadi misteri, tiap tanggal baru keluar pasti yg rangkaian paling tengah dengan kursi yg paling tengah pasti sudah ada yg ngisi dengan pola yang sama pdhl masih pagi. Sedangkan rangkaian lain masih kosong. Apakah ini ulah bot ataukah orang dalam," tulisnya.
Warganet tersebut mengetahui bahwa kursi bagian tengah di rangkaian tengah kereta sudah terisi ketika hendak melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi KAI Access.
Dalam unggahannya, warganet itu juga menyertakan tangkapan layar aplikasi KAI Access pada menu pemilihan tempat duduk.
Tampak pada kereta eksekutif 5 dan 6, kursi nomor 5AB, 6CD, 7AB, dan 8CD telah terisi dengan ditandai warna merah.
Baca juga: Ramai soal Minta Bantuan Porter di Stasiun Harus Bayar atau Tidak? Ini Penjelasan KAI
Lantas, bagaimana penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI)?
Saat dikonfirmasi, Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa kursi bagian tengah di rangkaian tengah semua kereta jarak jauh sengaja diblok.
"Tempat duduk tersebut sengaja diblok untuk kepentingan pelayanan dan operasional," ujar Jono kepada Kompas.com, Jumat (7/4/2023).
Dalam hal pelayanan, kata Joni, sebagai alokasi jika terjadi gangguan atau kerusakan pada sarana di dalam kereta.
Sebagai contoh, AC yang bocor hingga airnya menetes ke tempat duduk, atau gangguan pada bagian kursi itu sendiri, dan mengantisipasi hal-hal lain yang tidak terduga.
Sementara itu, dalam hal operasional, untuk mengantisipasi dan alokasi keperluan perjalanan dinas pegawai.
"Meski demikian, jika dalam kurun waktu 45 menit sebelum kereta api berangkat, tempat duduk dinas tersebut tidak digunakan maka akan dijual untuk umum," terangnya.
Baca juga: Ramai soal Porter di Stasiun Harus Bayar atau Tidak, Apakah Dikelola Langsung KAI?
Joni menegaskan, KAI berkomitmen secara transparan dan tepercaya dalam menyediakan tiket kereta api bagi semua pelanggan, khususnya saat peak season seperti pada masa angkutan Lebaran kali ini.
Untuk menangkal praktik percaloan tiket, KAI sudah lama menerapkan kebijakan one seat, one passenger, dan boarding system.
"Yang mewajibkan nama penumpang sesuai antara yang tertera di tiket dan di kartu identitas," kata Joni.
Ia menjelaskan, pemesanan tiket secara online dapat melalui aplikasi KAI Access, website kai.id, contact center 121, dan berbagai mitra penjualan resmi yang bekerja sama dengan KAI.
Adapun loket di stasiun hanya melayani penjualan tiket go show mulai tiga jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.