Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Tradisi Unik Jelang Ramadhan, dari Mandi di Sungai hingga Makan Telur Ikan

Kompas.com - 15/03/2023, 07:05 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebentar lagi umat Islam akan menyambut datangnya bulan Ramadhan 1444 Hijriyah. 

Di tahun ini, Ramadhan 1444 Hijriyah diperkirakan jatuh pada 22-23 Maret 2023.

Sebelum menjalani ibadah puasa selama satu bulan, masyarakat Indonesia dari berbagai wilayah seringkali mengadakan berbagai tradisi untuk menyambut kedatangan bulan penuh berkah ini.

Berikut 15 tradisi unik yang dilakukan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia jelang Ramadhan.

Baca juga: Puasa Ramadhan 2023 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah, serta Prediksi BRIN


1. Meugang, Aceh

Dilansir dari Kompas.com (25/3/2022), masyarakat Aceh memiliki tradisi bernama meugang.

Mereka akan ramai-ramai membeli daging sapi, dimasak, dan menyantapnya bersama keluarga sebelum Ramadhan. Daging itu diolah sesuai menu masakan derah masing-masing, seperti asam keueung, kari, gulai merah, dan lainnya.

Mereka sering kali juga mengundang tetangga, anak yatim, dan fakir miskin untuk menikmati hidangan tersebut.

2. Malamang, Padang

Malamang tradisi jelang RamadhanShutterstock/Rahman Aulia Malamang tradisi jelang Ramadhan
Tradisi malamang dilakukan oleh warga Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat.

Tradisi ini dilakukan satu minggu hingga sehari sebelum Ramadhan. Warga menjalankan tradisi ini dengan membuat makanan lamang khas Minang dari beras ketan.

Lamang dimasak dengan cara memasukkan beras ketan ke dalam bambu panjang dan dibakar dengan dilapisi daun pisang. Lamang biasanya menjadi makanan pembuka saat buka puasa.

3. Perang Ketupat, Bangka Belitung

Tradisi perang ketupat di Tempilang, Bangka Barat, Minggu (27/3/2022).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Tradisi perang ketupat di Tempilang, Bangka Barat, Minggu (27/3/2022).
Dikutip dari Kompas.com (12/3/2023), tradisi perang ketupat terlaksana di daerah Tempilang, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Acara budaya ini berlangsung di pinggiran Pantai Pasir Kuning.

Perang ketupat merupakan bagian dari rangkaian tradisi ruahan. Tradisi ini berupa doa untuk para leluhur.

Setiap rumah warga menyediakan hidangan makanan untuk setiap tamu yang datang.

Peserta Perang Ketupat dibagi dalam beberapa tim dengan panduan "dukun" setempat. Prosesi Perang ketupat diawali dengan pengumpulan ketupat, pembacaan mantera, dan pelarungan miniatur kapal berisi sesajen ke tengah laut.

Seluruh prosesi ini diyakini sebagai ungkapan doa pada Allah SWT sekaligus tradisi tolak bala agar makhluk pengganggu menjauh dari kehidupan manusia.

Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan 2023?

4. Kuramasan, Jawa Barat

Tradisi lokal mandi besar Kuramasan di kampung adat Miduana, Desa Balegede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.ANTARA/HO Tradisi lokal mandi besar Kuramasan di kampung adat Miduana, Desa Balegede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tradisi kuramasan dilakukan oleh masyarakat Kampung Adat Miduana, Cianjur, Jawa Barat. Lokasinya di Sungai Cipandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Mereka datang ke Sungai Cipandak sehari menjelang Ramadhan sejak pagi hingga waktu solar Dzuhur. Kemudian, warga akan mandi di Sungai Cipandak sendiri ataupun berkelompok.

Sebelum prosesi mandi massal berlangsung, warga memanjatkan niat dan doa yang dipimpin oleh pemimpin adat setempat. Lalu, tanpa harus membuka pakaian, mereka turun ke Sungai Cipandak.

Sambil menjalankan tradisi mandi massal, warga juga membersihkan sampah di Sungai Cipandak secara gotong-royong. Acara lalu dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama atau dikenal dengan mayor di tepi sungai.

Baca juga: Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Jelang Awal Puasa Ramadhan 2023

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com