Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan soal Siklon Freedy dan Dampak yang Ditimbulkannya...

Kompas.com - 10/02/2023, 21:06 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya siklon tropis Freddy yang terpantau di Samudera Hindia.

Informasi terkait siklon tropis Fredy ini disampaikan oleh akun resmi BMKG @infobmkg.

"Siklon Tropis FREDDY terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah dengan kecepatan angin maksimum 50 knot dan tekanan udara minimum sebesar 984 mb bergerak ke arah Barat Barat Laut," tulis BMKG dalam unggahannya.

Baca juga: Apa Itu Siklon Tropis Seroja? Asal Penamaan, Dampak dan Penyebabnya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BMKG (@infobmkg)

Baca juga: Analisis Gempa Turkiye yang Menimbulkan Banyak Korban Jiwa

BMKG menginformasikan, intensitas siklon tropis Freddy akan meningkat dalam 24 jam ke depan.

Siklon tropis ini bergerak ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.

Meski demikian, terdapat sejumlah wilayah yang harus mewaspadai dampak tidak langsung siklon tropis ini.

Baca juga: Apakah di Kalimantan Pernah Terjadi Gempa? Ini Penjelasan BMKG

Dampak tidak langsung tersebut yakni dapat menimbulkan hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang, serta adanya gelombang laut tinggi.

"Hujan, biasanya siang sampai sore," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2023).

Ia menjelaskan update terkait siklon tropis Freddy tersebut dapat dipantau dalam unggahan akun Instagram BMKG tersebut.

Baca juga: Viral, Video Wanita Diduga Tebar Garam agar Hujan Cepat Reda, Apa Kata BMKG?


Wilayah risiko terkena dampak siklon tropis Freddy

Sementara itu, prakirawan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ummul Choir mengatakan, akan ada dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia.

"Siklon tropis FREDDY memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan," kata Ummul dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (10/2/2023).

Dampak tidak langsung tersebut di antaranya yakni adanya potensi angin kencang lebih dari 20 knot.

Potensi ini rentan terjadi di sejumlah wilayah yakni:

  • Lampung
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur.

Baca juga: Angin Kencang dan Suhu Dingin di Malam Hari Akhir-akhir Ini, Apa Sebabnya?

Tinggi gelombang laut

Perkembangan bibit siklon tropis 93S di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu pada Jumat (4/11/2022).BMKG Perkembangan bibit siklon tropis 93S di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu pada Jumat (4/11/2022).

Selain itu, dampak tidak langsung dari siklon tropis Freddy ini yakni tingi gelombang laut bisa mencapai 1,25-2,5 meter di perairan selatan Bali hingga Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Perairan Kupang-Pulau Rote.

Adapun tinggi gelombang 2,5-4,0 meter perlu diwaspadai di Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT.

Prediksi 24 jam ke depan pada Sabtu (11/2/2023) pukul 07.00 WIB, siklon diperkirakan berada di posisi Samudera Hindia selatan Jawa Tengah koordinat 14,8LS, 105,2BT (sekitar 980 km sebelah barat daya Cilacap).

Pada Sabtu, siklon diperkirakan memiliki arah gerak ke barat barat laut, dengan kecepatan 8 knots (16 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Adapun kekuatan siklon pada Sabtu diperkirakan 60 knots(110 km/jam) dengan tekanan 981 hPa.

Baca juga: Apa Itu Siklon Tropis Seroja? Asal Penamaan, Dampak dan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com