KOMPAS.com – Seorang warga Trenggalek Jawa Timur, Imam Rokhani (49) tewas usai digigit dua ular king kobra miliknya.
Kedua ular king kobra tersebut diketahui telah dipeliharanya selama bertahun-tahun.
Ketua Satpol PPK Trenggalek Triadi Atmono mengatakan, korban mendapat gigitan ular saat mengganti air minum di kandang.
“Jadi sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (23/10/2022) dini hari, pemilik bernama Imam Rokhani hendak mengganti air minum ular tersebut. Ketika memasukkan tangannya ke dalam kandang ular tersebut, tangan korban digigit,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/10/2022)
Imam sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo, Trenggalek namun akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Teror Ular Kobra di Beberapa Daerah, Seberapa Bahaya Bisanya?
Belajar dari adanya kasus gigitan ular kobra, lantas apa yang harus dilakukan jika digigit ular berbisa?
Perawat satwa reptil Eka Siwi menjelaskan, pertolongan pertama jika digigit ular kobra adalah dengan melakukan pembidaian. Hal itu dilakukan guna meminimalisir pergerakan.
Jika bagian tubuh yang digigit jari, perlu pembidaian dari ujung jari hingga bahu.
"Dibidai seperti orang patah tulang. Gunakan papan atau kayu untuk membidai dari ujung jari hingga bahu, kemudian ikat dengan tali. (Hal ini dilakukan) agar menjaga tangan tidak bergerak. Tidak boleh ada gerakan sama sekali," kata Eka, dikutip dari Kompas.com, (6/1/2022).
Baca juga: Cara Menangani Ular yang Sering Masuk Permukiman Saat Banjir
Sementara itu, teknik pencegahan infeksi agar bisa ular tidak menyebar yakni dengan melakukan imobilisasi.
"Bisa ular akan cepat menyebar jika bagian tubuh yang digigit banyak bergerak. Pastikan juga posisi tangan tidak melebihi posisi jantung, dan pastikan korban tidak terlalu panik agar penyebaran bisa tidak cepat," lanjutnya.
Eka menambahkan, metode lampau dengan menghisap bekas gigitan ular, menyobek, dan mengikat di sekitar area bebas gigitan seharusnya tidak dilakukan.
"Terkadang kalau sedang sikat gigi, gusi mungkin akan berdarah (dan ada luka terbuka di gusi). Jika menghisap bisa kobra ke dalam mulut, itu sama saja seperti kita memindahkan bisa kobra dari korban ke mulut kita," katanya lagi.
Sementara untuk teknik menyobek luka gigitan, hal tersebut justru kian membuat parah luka dan menyebabkan infeksi. Menurut Eka, akibat infeksi itu adalah luka yang sulit disembuhkan.
Baca juga: Mengenali Ciri Ular Berbisa dan Langkah Penanganan Gigitan Ular yang Tepat