Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Urgensi Kepemimpinan Sadar Bencana

Kompas.com - 20/10/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

WE cannot stop natural disasters but we can arm ourselves with knowledge: so many lives wouldn't have to be lost if there was enough disaster preparedness - Petra Nemcova.

Cuaca ekstrem mengakibatkan bencana di berbagai daerah. Di Aceh Timur, banjir mengakibatkan 1.436 warga harus mengungsi. Di wilayah pemukiman Suku Tengger di Desa Ranu Pani, Jawa Timur, 11 rumah dan satu pura rusak akibat tanah longsor dan banjir bandang.

Kita tak pernah tahu kapan bencana akan hadir di tempat kita. Itu baru bencana alam, belum lagi bencana non-alam seperti Covid-19. Covid-19 masih meneror dunia kita. Di Eropa, ada banyak orang yang baru terjangkit Covid-19. Padahal, dunia sudah menyebarkan vaksin booster.

Baca juga: Sosialiasi Informasi Kebencanaan Jangan Hanya di Ruang Rapat

Fenomena tersebut seharusnya menjadi refleksi kita bersama untuk menggaungkan pentingnya manajemen kebencanaan di seluruh institusi, baik sektor formal dan informal. Suatu hal yang mungkin dianggap sebelah mata, harus menjadi topik yang penting untuk kita diskusikan dan terapkan bersama.

Pemimpin sebagai poros

Menurut UNDRR (United Nations Office for Disaster Risk Reduction/Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan CRED tahun 2022, dalam kurun waktu 2000 – 2019, lebih dari empat miliar orang terdampak oleh 7.348 bencana secara global.

Laporan itu juga mengungkapkan bahwa ada 1,23 juta orang hilang dan kerugian ekonomi mencapai 2,97 triliun dollar. Belum lagi kita memasukkan korban jiwa akibat Covid-19. Angka ini menunjukkan kengerian dari bencana yang telah terjadi.

Karena itu, manajemen kepemimpinan bencana memainkan peran yang semakin penting dalam proses mitigasi bencana. 

Disaster management leadership (manajemen kepemimpinan bencana) adalah bagaimana pemimpin menjalankan tugas strategis yang berkaitan dengan manajemen krisis. Kepemimpinan yang mampu mengelola dan memimpin banyak orang dalam semua fase kebencanaan.

Baca juga: Meta Leadership: Gaya Kepemimpinan Efektif di Era Badai Krisis

Kepemimpinan yang memformulasikan berbagai kebijakan terkait kebencanaan dalam setiap fasenya. Dalam manajemen bencana, terdapat tiga fase: sebelum bencana, saat bencana, dan pasca bencana.

Setiap fase memiliki treatment dan penyelesaian masalah yang berbeda, juga komunikasi yang dilakukan.

Dalam manajemen bencana, pemimpin memegang peran kunci. Dia yang mengorkestrasi segala sesuatunya. Pemimpin adalah dirigen yang mengatur berbagai kegiatan dan tindakan dalam menyelesaikan masalah kebencanaan, mulai dari tahap awal hingga akhir.

Mereka harus memimpin orang-orang yang terlibat, entah itu aktivis, korban, pegiat komunitas, NGO, dan lainnya untuk keluar dari bencana.

Karena itu, dibutuhkan pemimpin tangguh dan resilien dalam menghadapi bencana.

Ramos-Pla, et.al (2021) membuktikannya dengan penelitiannya. Menurut mereka, ada beberapa sifat yang harus dimiliki dan resiliensi menjadi sifat paling penting dalam konteks kebencanaan.

Terlebih, tanggung jawab pemimpin dalam manajemen bencana sangat berat karena mereka punya tugas untuk meminimalisir dampak bencana, menyampaikan kabar baik dan harapan terhadap korban, serta memutuskan kebijakan yang tepat di tengah keterbatasan informasi dan ketidakpastian situasi.

Selain itu, dampak bencana tidak hanya berhenti di korban. Pihak keluarga juga akan mengalami trauma, terlebih jika suatu bencana merenggut nyawa orang terkasih.

Pemimpin memiliki peran penting untuk mengomunikasikan segala aspek yang berkaitan dengan mitigasi bencana kepada orang-orang yang terdampak. Alhasil, pemimpin juga perlu memiliki kecerdasan emosi yang tinggi karena berinteraksi dengan korban tentu akan menguras energi dan emosi.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan dan Pentingnya Mitigasi Bencana dalam Pertandingan Sepak Bola

Pemimpin juga harus mengoordinasikan setiap organisasi yang terlibat. Setiap ada bencana, akan ada banyak organisasi dan komunitas yang turun tangan membantu meringankan dampak. Akan tetapi, tanpa adanya hirarki yang jelas, organisasi-organisasi tersebut akan bergerak sendiri-sendiri, sehingga bantuan bisa tidak tepat sasaran.

Peran itulah yang juga harus diisi oleh pemimpin agar setiap organisasi bisa memberikan bantuannya tepat sasaran. Tuntutan terhadap pemimpin adalah hal yang wajar.

Saat ini, Indonesia masuk dalam top 40 sebagai negara dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Menurut The World Risk Index 2021, Indonesia berada di peringkat 38 dari 181 negara. Bukan tanpa alasan Indonesia bisa masuk dalam kategori ini.

Tahun 2021, menurut data yang dihimpun dari seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada 5.402 bencana, meningkat dari tahun 2020 yang sebanyak 4.642.

Badan kebencanaan dunia atau UNDRR mengeluarkan Global Assessment Report on Disaster Risk Reduction 2022. Mereka mengatakan bahwa tren bencana dari tahun ke tahun sangat tinggi.

Dalam rentang tahun 2000 - 2020, jumlah bencana berkisar antara 350 - 500 per tahun. UNDRR membuat proyeksi bahwa jika tren ini terus berlanjut, maka jumlah bencana secara global akan meningkat dari 400 di 2015 ke 560 di tahun 2030.

Perubahan iklim juga harus kita waspadai karena efeknya yang kian parah. The Lancet Countdown on Health and Climate Change mengeluarkan risetnya tentang dampak perubahan iklim di tahun 2020. Mereka menyebutkan, ada 296 ribu kematian pada masyarakat yang berusia 65 tahun ke atas.

Melihat data-data dan proyeksi global, kita sangat membutuhkan pemimpin yang memiliki kesadaran terhadap bencana dan bahaya di sekitarnya. Mereka yang memiliki pemikiran inovatif tentang pendekatan yang bisa dilakukan dalam menghadapi bencana. Pemimpin yang memiliki kemampuan komunikasi yang luwes dan adaptif terhadap berbagai situasi.

Membangun pola komunikasi di masyarakat

Disaster preparedness, whether it's in anticipation of potential weather-related incidents or terrorist incidents requires a skill set that in my mind someone has to be trained for – Bennie Thompson.

Tren global dan nasional ini bisa memunculkan banyak korban di  masa depan. Dari bencana alam bisa berubah menjadi tragedi kemanusiaan. Banyak atau tidaknya korban berjatuhan dan kerusakan yang terjadi bergantung pada seberapa gesit organisasi kebencanaan dalam bertindak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com