Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubah JIC Terbakar, Bagaimana Sejarah Masjid Jakarta Islamic Centre?

Kompas.com - 19/10/2022, 20:03 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kubah Jakarta Islamic Centre (JIC) yang berada di Jalan Kramat Jaya Raya, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara dilalap si jago merah.

Kebakaran pada kubah JIC tersebut terjadi pada Rabu (19/10/2022) sekitar pukul 15.24 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan ke lokasi guna mengatasi kebakaran tersebut.

"Dalam proses penanganan pemadaman oleh 20 unit damkar, 1 unit TRC BPBD, 1 unit PLN Posko Marunda, 1 unit PMI, 1 unit AGD Dinkes, 1 unit Dishub, 1 unit Satpol PP, personel PSKB/Tagana Dinsos, personel Polsek, dan personel Koramil," kata Isnawa dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Sejauh ini, belum diketahui penyebab kebakaran pada kubah Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) tersebut.

Baca juga: Masjid dan Mushala Diharapkan Terdaftar di Kemenag, Apa Manfaatnya?

Bagaimana sejarah Masjid Jakarta Islamic Centre?

Sejarah Masjid Jakarta Islamic Centre

Kebakaran melanda kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta, Utara pada Rabu (19/10/2022). KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Kebakaran melanda kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta, Utara pada Rabu (19/10/2022).

Dikutip dari Kompas.com, (7/5/2021), JIC dirancang oleh arsitek spesialis masjid Ahmad Numan atau Ir Muhammad Numan.

Dalam perencanaan pembangunan JIC, terlebih dahulu dilakukan studi komparasi ke Islamic Centre di Mesir, Iran, Inggris, dan Perancis.

Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) ini berdiri di atas lahan dengan luas 109.435 meter persegi dengan luas bangunan masjid 2.200 meter persegi.

Adapun masjid bisa menampung hingga sebanyak 20.680 jemaah.

Baca juga: Trending di Twitter, seperti Apa Sejarah Masjid Istiqlal?

Masjid JIC adalah simbol keberhasilan perubahan hitam ke putih struktur sosial.

"Kalau kita ingin berubah, kita bisa. Kalau masyarakat menghendaki yang hitam menjadi putih dan pemerintah merespons, tidak ada yang tidak bisa berubah. Contohnya adalah Kramat Tunggak yang sekarang ini menjadi bangunan kompleks Jakarta Islamic Centre," kata Kepala Badan Pengelola Jakarta Islamic Centre saat itu, H Djailani pada 11 Oktober 2005.

Ucapan tersebut lantaran masa lalu JIC yang merupakan kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara.

Baca juga: Beragam Respons Dunia atas Perubahan Status Hagia Sophia Menjadi Masjid


Bekas kawasan lokalisasi Kramat Tunggak

Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta yang pernah melegalkan perjudian pada tahun 1966-1977.Arsip IPPHOS Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta yang pernah melegalkan perjudian pada tahun 1966-1977.
Puluhan tahun lalu, kawasan ini merupakan lokalisasi Kramat Tunggak dan terbesar pada 1970-1999.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com