KOMPAS.com - Program Kartu Prakerja resmi terdaftar sebagai Sustainable Development Goals (SDG) Acceleration.
Hal ini diungkapkan dalam unggahan Instagram resmi kartu Prakerja, Selasa (18/10/2022).
"Udah tahu belum apa itu SDGs? Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan berisi 17 poin yang didorong oleh semua negara untuk dapat tercapai pada 2030 dan tertuang pada resolusi Agenda 2030 PBB," tulis Prakerja.
Baca juga: Ramai soal Tes Psikometri di Kartu Prakerja, Apa Itu?
Lihat postingan ini di Instagram
Lantas, apa itu SDG Acceleration?
SDG Acceleration adalah inisiatif yang dilakukan secara sukarela untuk mempercepat implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan.
Disebutkan, inisiatif tersebut dilakukan oleh pemerintah dan aktor non-negara lainnya secara individu atau dalam kemitraan.
Informasi terkait program Kartu Prakerja kini pun telah tertera di laman PBB, https://sdgs.un.org/partnerships/program-kartu-prakerja.
Baca juga: Penjelasan Pelaksana Program soal Penerima Bansos Tidak Bisa Daftar Prakerja Gelombang 46
Dilansir dari laman sdgs.un.org, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa pada 2019, sekitar 86 persen tenaga kerja Indonesia tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikat, yang berkontribusi pada ketidaksesuaian keterampilan lebih lanjut di pasar tenaga kerja Indonesia.
Menjawab tantangan tersebut, pada April 2020, pemerintah Indonesia meluncurkan program Kartu Prakerja yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi, meningkatkan produktivitas dan daya saing, serta mendorong tenaga kerja untuk mengembangkan kewirausahaan melalui peningkatan keterampilan (skilling, reskilling, dan upskilling).
Selama pandemi Covid-19, Kartu Prakerja mengadopsi "misi ganda" untuk meningkatkan kompetensi dan mengamankan daya beli masyarakat yang terkena dampak buruk pandemi.
Program Kartu Prakerja tersedia untuk semua warga negara Indonesia yang berusia di atas 18 tahun yang tidak terdaftar dalam pendidikan formal apa pun.
Dengan ekosistem digital end-to-end, Kartu Prakerja memungkinkan proses pendaftaran yang mudah dan efisien untuk semua orang di seluruh negeri.
Dalam memastikan pemerataan, penerima manfaat program bantuan sosial pemerintah lainnya tidak memenuhi syarat untuk mendaftar.
Baca juga: Tahun 2023 Bantuan Prakerja Naik Rp 4,2 Juta, tapi Insentif Turun
Kartu Prakerja terdiri dari tiga mitra penting, yakni pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan, dan mitra.
Pembuat kebijakan Kartu Prakerja, yakni Komite Cipta Kerja, yang terdiri dari 14 menteri dan pimpinan lembaga, termasuk pejabat eselon 1 dari kementerian/lembaga yang tergabung dalam panitia, semuanya dibantu oleh sekretariat panitia.
Pelaksana, yakni Project Management Office (PMO) Kartu Prakerja bertanggung jawab atas pelaksanaan program, sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang ditetapkan oleh Panitia.
Baca juga: Program Kartu Prakerja Akan Dilanjutkan pada 2023 dengan Skema Normal
Selanjutnya, implementasi Kartu Prakerja terutama dilakukan melalui ekosistem mitra yang melibatkan:
Baca juga: Cara Cek Lolos Kartu Prakerja hingga Membeli Pelatihan Prakerja