Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002, 202 Orang Tewas

Kompas.com - 12/10/2022, 08:45 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 20 tahun lalu, tepatnya 12 Oktober 2002, terjadi tiga ledakan bom di Bali.

Diberitakan Harian Kompas, 13 Oktober 2002, tiga ledakan dahsyat berturut-turut mengguncang Pulau Dewata, Bali, sekitar pukul 23.15 waktu setempat.

Ledakan pertama dan kedua terjadi di Jalan Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Sementara itu, ledakan ketiga terjadi sekitar 100 meter dari Kantor Konsulat Amerika Serikat, di daerah Renon, Denpasar Bali.

Korban jiwa berjatuhan. Totalnya, ada 202 orang yang meninggal. Korban mayoritas merupakan warga negara Australia.

Selain korban jiwa, bom itu telah meninggalkan lubang selebar 4-4,5 meter dengan kedalaman 80 sentimeter.

Baca juga: Melihat Kehidupan Sejumlah Narapidana Bom Bali 1

Kronologi peristiwa bom Bali

Ledakan pertama terjadi tepatnya 5 meter di depan Diskotek Sari Club, Jalan Legian, Kuta.

Tak lama setelah ledakan pertama, ledakan kedua terjadi di Diskotek Paddy's yang terletak di seberang Sari Club.

Akibat ledakan beruntun itu, Sari Club, Diskotek Paddy's, dan bangunan Panin Bank yang persis di seberang Sari Club habis terbakar.

Sebuah kantor biro perjalanan yang terletak persis di samping Sari Club juga rata dengan tanah.

Selain itu, puluhan bangunan lainnya dalam radius 10 sampai 20-an meter rusak berat.

Sedangkan kaca-kaca toko, hotel, ataupun tempat hiburan lainnya yang berada dalam radius 1 kilometer pecah.

Ledakan tersebut juga terdengar sampai ke Denpasar yang jaraknya sekitar 11 kilometer dari tempat tersebut.

Dahsyatnya ledakan itu membuat semua orang yang berada di dekat tempat kejadian tersebut panik.

Hal itu membuat petugas kepolisian ataupun pemadam kebakaran sulit mendekati tempat kejadian akibat banyaknya warga yang ingin mengetahui kejadian yang sebenarnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com