Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konjungsi Bulan dan Jupiter Hiasi Langit Malam Ini, Berikut Cara Menyaksikannya

Kompas.com - 08/10/2022, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena astronomi yang bisa diamati dengan mata telanjang kembali muncul pada dini hari nanti, Minggu, 9 Oktober 2022.

Kali ini, fenomena astronomi yang terjadi adalah konjungsi Bulan dan Jupiter, planet terbesar di tata surya.

Dilansir dari Astronomical Almanac, konjungsi dalam istilah astronomi adalah sebuah peritiwa yang terjadi saat jarak sudut atau elongasi suatu benda dengan benda lainnya sama dengan nol derajat saat diamati dari Bumi.

Saat terjadi konjungsi, benda-benda langit akan terlihat saling berdekatan.

Waktu konjungsi Bulan dan Jupiter

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin mengatakan, konjungsi Bulan dan Jupiter akan terjadi pada Minggu, 9 Oktober 2022.

"Tepatnya dini hari 9 Oktober 2022 pukul 01.06 WIB, Bulan akan tampak berdekatan dengan Jupiter," ujar Thomas, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/10/2022).

Sementara itu, peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN-BRIN Andi Pangerang menuturkan, puncak konjungsi Bulan dan Jupiter dapat disaksikan pada 9 Oktober 2022 pukul 04.30 WIB.

"Untuk puncak konjungsi Bulan-Jupiter terjadi pada 9 Oktober 2022 pukul 04.30 WIB atau 05.30 Wita atau 06.30 WIT," kata Andi kepada Kompas.com, Sabtu (7/10/2022).

Andi menambahkan, fenomena ini sudah bisa disaksikan setelah Matahari terbenam di seluruh Indonesia.

Lantas, bagaimana cara menyaksikan fenomena konjungsi Bulan dan Jupiter?

Cara menyaksikan

Andi menjelaskan, konjungsi ini akan datang dari arah timur sebelum akhirnya terbenam di sebelah barat pada waktu subuh.

Khusus kota-kota besar seperti Palembang, Banjarmasin, dan Kendari bisa menyaksikan konjungsi Bulan dan Jupiter di zenit atau tepat di atas pengamat (orang yang menyaksikan).

"Berkulminasi di zenit untuk kota-kota besar seperti Palembang, Banjarmasin, dan Kendari," ungkap Andi.

Adapun sudut pisah atau separasi antara Bulan dan Jupiter antara 5,8 derajat hingga 1,8 derajat di Merauke, Papua.

Sedangkan separasi Bulan dan Jupiter di Sabang, Aceh, bervariasi antara 4,5 derajat hingga 1,3 derajat kemudian membesar menjadi 1,5 derajat saat subuh.

Halaman:

Terkini Lainnya

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com