KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, kita melihat banyak perubahan nyata yang terjadi pada kulit seperti munculnya kerutan dan garis halus wajah.
Salah satu metode kesehatan yang dapat menghilangkan dua tanda penuaan ini adalah dengan Platelet-Rich Plasma (PRP).
Menariknya, tindakan PRP ini dilakukan tanpa operasi.
PRP menjadi populer karena perannya dalam penyembuhan luka, lantaran memiliki konsentrasi trombosit yang tinggi.
Baca juga: 15 Skincare Terbaik untuk Menghilangkan Komedo, Apa Saja?
Lalu, apa itu PRP, dan apa saja kegunaan hingga risikonya?
Dilansir dari WebMD (28/4/2022), PRP adalah facial yang dilakukan bukan berdasarkan prosedur kosmetik, melainkan prosedur medis.
PRP dilakukan dengan mengambil sampel darah Anda dan mengisolasi plasma kaya protein dan trombosit untuk membuat PRP.
Tindakan ini memicu produksi kolagen dan, melalui jarum mikro, meningkatkan warna serta tekstur kulit.
Prosedurnya yakni sebuah centrifuge diputar untuk mengekstrak plasma kaya protein.
Baca juga: Ramai soal Warganet Perawatan Wajah Menggunakan Pasta Gigi, Berbahayakah?
Trombosit pada darah juga dikeluarkan. Sampel tersebut kemudian dipekatkan dan disebut platelet-rich plasma (PRP).
Plasma dioleskan di wajah Anda, setelah itu tusuk jarum mikro (micro-needling) di dahi dan pipi membantu wajah menyerap protein.
Microneedling adalah prosedur yang membuat serangkaian lubang kecil yang dangkal menggunakan jarum steril. Baik jarum mikro dan PRP merangsang pertumbuhan kolagen.
Opsi kedua adalah vampire facial. Perawatan ini juga dilakukan dengan menyuntikkan plasma ke dalam kulit.
Namun, belum banyak penelitian mengenai keefektifan perawatan dengan vampire facial.
Baca juga: Cara Naik Kelas Perawatan BPJS Kesehatan dan Biayanya