Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Overthinking? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 13/09/2022, 16:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Overthinking merupakan suatu kondisi di mana orang terlalu banyak berpikir.

Ketika seseorang mengalami overthinking justru akan menghambat penyelesaian masalah dan bukan untuk mencari solusi jalan keluar.

Sering kali kita tidak menyadari sedang mengalami overthinking.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa itu overthinking supaya memiliki kesadaran terhadap diri kita sendiri.

Baca juga: Apa Itu Anxiety? Berikut Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya


Apa itu overthinking?

Ilustrasi pria sedang overthinking.pressfoto/ Freepik Ilustrasi pria sedang overthinking.

Psikolog Wirdatul Anisa mengatakan, overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan.

Pada kuliah online CPMH Universitas Gadjah Mada (UGM) ia menjelaskan, overthinking dapat berupa ruminasi dan khawatir.

Ruminasi adalah kecenderungan untuk terus memikirkan hal yang telah berlalu.

Merasa hari ini akan lebih baik jika kemarin melakukan suatu hal juga merupakan salah satu bentuk masa lalu.

Sedangkan khawatir adalah kecenderungan memikirkan prediksi yang negatif.

"Memang bukan hal yang mudah untuk mengubah kebiasaan overthinking," imbuh psikolog dan peneliti Central Public Mental Health UGM Nurul Kusuma Hidayati, dikutip dari laman ugm.ac.id.

Baca juga: Apa Itu Toxic? Berikut Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Menghilangkan

Cara mengubah kebiasaan overthinking

Untuk mengubah kebiasaan overthinking perlu kemauan dan tekad yang kuat.

Namun, untuk mengurangi kebiasaan overthinking bisa dimulai dari menyadari apa yang sedang dipikirkan kemudian bisa mengarahkan pikiran ke arah yang lebih rasional.

"Kekhawatiran dimulai dari respons kita terhadap suatu hal yang berlebih," imbuh Nurul.

Selain itu, khawatir dan ruminasi jika terus berlanjut dapat berubah menjadi catastrophizing, yaitu salah satu bentuk distorsi kognitif.

Ketika seseorang mengalami catastrophizing, ia akan melebih-lebihkan dan memiliki pikiran yang tidak rasional serta merasa tidak mendapatkan jalan keluar.

Baca juga: Apa Itu Introvert? Berikut Ciri-ciri dan Penyebabnya

Tanda-tanda mengalami overthinking

Salah satu cara agar tidak overthinking adalah dengan menemukan pengalihan atau distraksi. Carilah aktivitas yang kita sukai, misalnya hobi memelihara tanaman.PEXELS/GARY BARNES Salah satu cara agar tidak overthinking adalah dengan menemukan pengalihan atau distraksi. Carilah aktivitas yang kita sukai, misalnya hobi memelihara tanaman.

Dilansir dari Forbes, berikut 10 tanda bahwa Anda mengalami overthinking:

  1. Tidak bisa berhenti khawatir
  2. Sering khawatir terhadap hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.
  3. Selalu mengingat kesalahan yang sudah lewat.
  4. Sering mengingat kembali momen memalukan berulang kali.
  5. Terlalu banyak berandai-andai pada kejadian tidak pernah terjadi.
  6. Mengalami kesulitan tidur.
  7. Tidak mampu berhenti memikirkan perkataan orang lain.
  8. Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan makna tersembunyi di balik perkataan orang atau peristiwa yang terjadi.
  9. Tidak menyukai orang lain yang mengatakan sesuatu atau bertindak dengan cara yang tidak biasa.
  10. Menghabiskan waktu memikirkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan.

Baca juga: Usai Quiet Quitting Kini Muncul Istilah Quiet Firing, Apa Itu?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Benarkah Klaim Populasi Manusia Mencapai 8 Miliar pada Juni 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com