KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan varian baru Covid-19, yaitu BA.4 dan BA.5 sebagai Variant of Concern (VoC) sejak 12 Mei 2022.
Bukan tanpa alasan, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini dengan cepat dan masif meluas ke berbagai negara dan menyebabkan lonjakan kasus.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, selain lebih cepat menular, perubahan karakteristik varian-varian baru ini juga mampu menembus kekebalan tubuh pasca-infeksi Covid-19 dari varian sebelumnya.
Namun demikian, simpulan ini masih bersifat sementara dan membutuhkan studi lanjutan, serta tidak ditemukan indikasi varian ini menyebabkan gejala lebih parah.
Menurut European Centre for Disease Prevention and Control, peluang penularannya lebih menurun jika seseorang telah divaksin dibandingkan yang belum walau sudah terinfeksi sebelumnya.
Baca juga: Muncul Banyak Subvarian Omicron seperti BA.4 dan BA.5, Ini Alasannya
Lantas, bagaimana mencegah penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5?
Wiku mengungkapkan, sebagai antisipasi terhadap varian baru pada masa datang, pemerintah akan terus meningkatkan upaya whole genome sequencing (WGS).
Selain juga melakukan studi epidemiologi sebaran varian, dan memastikan efektivitas alat testing khususnya di pintu-pintu masuk.
"Hal ini diharapkan dapat mendeteksi dan menangani kasus dengan varian baru dengan baik," ujarnya, dikutip dari laman covid19.go.id, Selasa (14/6/2022).
Terkait varian baru, lanjutnya, sejauh ini telah ditemukan 8 kasus berkaitan BA.4 dan BA.5 di Indonesia.
Baca juga: Ini Beda Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 dengan Subvarian Sebelumnya
Ia mengatakan, munculnya varian baru tidak bisa dihindarkan. Namun, bisa dicegah penyebarannya dengan menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat.
"Surveilans epidemiologi akan terus dilakukan oleh pemerintah, untuk memantau perkembangan varian baru sekaligus melakukan analisis varian baru dari berbagai negara untuk ke depannya dapat mengambil langkah kebijakan yang tepat," ucapnya.
Kemudian, setiap orang ditekankan untuk meningkatkan kesadaran pribadi menjalankan protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan segera vaksinasi bagi yang belum.
Wiku bilang, para ahli bersepakat bahwa vaksin masih cukup efektif meningkatkan perlindungan dari beberapa varian baru.
"Kita tentunya berharap, tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan walaupun ditemukannya varian baru. Karena pada prinsipnya kasus yang terjaring akan melalui prosedur isolasi sampai dinyatakan negatif atau sembuh," jelas Wiku.
Baca juga: Rincian Kasus dan Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 di Jakarta dan Bali