KOMPAS.com - Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akhirnya ditemukan pada Rabu (8/6/2022) di Bendungan Engehalde, Bern, pukul 06.50 waktu setempat.
Pada awalnya, Kepolisian Swiss baru bisa menyimpulkan bahwa jenazah laki-laki tersebut adalah warga negara Indonesia.
"Dari konfirmasi tes DNA, jasad yang ditemukan adalah ananda Eril. Ini sudah disampaikan polisi Swiss," ujar Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Hadad, dalam konferensi persnya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/6/2022)
Eril hilang semenjak Kamis (26/5/2022) pagi waktu setempat. Pencarian dilakukan maksimal selama dua minggu atau 14 hari lamanya.
Dilansir dari akun Twitter resmi Ridwan Kamil, @ridwankamil, jenazah Eril akan dibawa pulang ke tanah air pada Minggu, 12 Juni 2022.
Sedangkan pemakaman sendiri akan dilakukan hari berikutnya, Senin, 13 Juni 2022.
Baca juga: Rencana Ridwan Kamil Terkait Pemakaman Eril
14 hari adalah lamanya waktu pencarian jenazah Eril.
Dilansir dari Tribunnews, Muliaman Hadad menyatakan dalam konferensi pers, Sabtu (28/5/2022), bahwa berdasarkan data dari otoritas terkait di Swiss, tiap tahun ada 15 hingga 20 kasus orang hilang karena tenggelam di Sungai Aare dan rata-rata ditemukan.
"Jadi, mereka katakan ada tiga kritikal waktu penting. Pertama 3 hari pertama, biasanya sering ditemukan hari pertama tapi mayoritas di tahun sebelumnya, 99.9 persen ditemukan dalam tiga minggu. Jadi itu menurut mereka pengalaman jaga sungai," katanya.
Dilansir dari media lokal berbahasa Jerman, Derbund, Sungai Aare dikenal sebagai salah satu sungai yang banyak memakan korban.
Bahkan, media tersebut menggarisbahi insiden di sungai ini paling banyak terjadi justru pada kalangan orang asing yang berusia masih muda.
Baca juga: Perjalanan Ditemukannya Jenazah Eril di Bendungan Engehalde Swiss
Berikut ini beberapa kasus kecelakaan air di Sungai Aare dan lama waktu pencarian tim SAR hingga akhirnya korban bisa ditemukan:
Pada Juli tahun 2016, seorang warga Korea Selatan berusia 19 tahun masuk ke sungai meski di dekatnya terdapat tanda larangan.
Dia tenggelam di dekat Jembatan Nydegg, Sungai Aare, dan jasadnya ditemukan di Danau Wohlen seminggu kemudian.
Lalu tepat sebulan kemudian pada Agustus 2016 seorang pria Australia berusia 36 tahun juga tenggelam di Aare.
Operasi pencarian dilakukan, namun baru lima hari setelah kejadian, jasad pria itu ditemukan di dekat Jembatan Lorraine.
Kasus lain, pada 2015 seorang pemuda berkulit gelap juga tenggelam di dekat Jembatan Monbijou Sungai Aare.
Tubuhnya langsung ditemukan pada malam yang sama dengan hari kejadian di Bendungan Engehalde, namun sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Banyaknya kecelakaan air di Aare, membuat pemerintah Kota Bern kemudian menjadikan kelompok asing berusia muda ini sebagai sasaran program kampanye mereka yang bertajuk "Aare You Safe?: This is not a Game".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.