Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Remaja Indonesia Kian Menggemari Idol K-Pop?

Kompas.com - 22/05/2022, 12:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Remaja di Indonesia kian menggemari Idol K-pop. Hal tersebut tergambar ketika grup K-pop NCT Dream ke Indonesia untuk tampil di Allo Bank Festival, Kamis (19/5/2022).

Sesampainya di Bandar Udara Soekarno Hatta, Jakarta, grup Idol K-pop tersebut disambut oleh fans mereka di Indonesia.

Video detik-detik kerumunan fans NCT Dream tersebut diunggah oleh akun ini melalui media sosial Twitter.

Baca juga: Mengenal Kim Soo-hyun, Sosok yang Disebut Akan Jadi Aktor dengan Bayaran Tertinggi dalam Sejarah Drama Korea

Baca juga: 8 Rekomendasi Drama Korea Bertema Sci-Fi

Dalam video tersebut, terlihat sekelompok remaja sedang berlarian untuk menyambut grup Idol K-pop.

Bahkan, penggunggah mengatakan bahwa kerumunan dalam video tersebut mirip dengan film Zombie bikinan Korea Selatan berjudul "Train to Busan".

"Yaampun takut banget," ujar suara dalam video tersebut.

"Ini apa anjir," sahut yang lainnya.

"Train to Busan," jawabnya.

Hingga Sabtu (21/5/2022) pukul 14.17 WIB, video berdurasi 15 detik tersebut telah disukai oleh 10.000 pengguna dan di-retweet oleh 5.970 pengguna akun Twitter.

Baca juga: Mengapa Masyarakat Menggilai Drama Korea?

Lantas, mengapa remaja di Indonesia semakin mengidolakan grup K-pop?

Alasan di balik mengidolakan grup K-pop

Boy group ONF, Cravity, solois WOODZ dan Jeong Se Woo di konser online Stage K-Pop, Minggu (31/10/2021). Boy group ONF, Cravity, solois WOODZ dan Jeong Se Woo di konser online Stage K-Pop, Minggu (31/10/2021).

Hasil konseling yang dilakukan oleh Psikolog klinis Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Nanda Rossalia menunjukkan bahwa remaja di Indonesia kian menggemari Idol K-pop selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir lantaran rasa stres berada di rumah.

Penyebab rasa stres tersebut bisa berasal dari tekanan keluarga di rumah.

Para remaja ini kemudian melampiaskan rasa stresnya ke media sosial yang kerap menjadi tempat para Idol K-pop membangun kedekatan dengan penggemar.

"Sebagian penggemar bahkan bisa merasa hanya idola mereka yang memberi perhatian pada mereka dan berkembanglah istilah "halu" walau bukan dalam artian sebenarnya," terang Nadia, dikutip dari Antara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com