Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminggu Pasca-libur Lebaran, Bagaimana Tren Pandemi Covid-19 di Indonesia?

Kompas.com - 15/05/2022, 16:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Indonesia memiliki pengalaman peningkatan tren pandemi Covid-19 setelah berlangsungnya libur panjang seperti libur akhir tahun dan libur Lebaran.

Meskipun, dalam dua tahun terakhir pemerintah membatasi bahkan melarang pergerakan masyarakat yang bisa memicu terjadinya penularan virus.

Lalu, bagaimana dengan tren kasus Covid-19 pasca-libur Idul Fitri tahun ini di mana pemerintah mengizinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik?

Kondisi sebelum libur Lebaran

Melihat grafik yang ditampilkan pada laman covid19.go.id, kasus konfirmasi harian di Indonesia sejak pertengahan April 2022 selalu berada di bawah 1.000 kasus.

Kondisi itu terus terjaga hingga Lebaran tiba, bahkan hingga saat ini. Belum sekali pun kasus positif harian nasional melampaui angka 1.000.

Tren baik ini pulalah yang menjadi salah satu alasan pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik. Selain cakupan vaksinasi yang memang telah melebihi angka 70 persen.

Baca juga: Update Corona 15 Mei 2022: Angka Kematian akibat Covid-19 di Korea Utara Terus Bertambah

Kondisi sepekan setelah libur Lebaran

Secara nasional, libur Lebaran 2022 berlangsung selama 10 hari sejak 30 April-8 Mei 2022.

Dan hari ini, Minggu (15/5/2022), adalah tepat sepekan setelah libur panjang itu usai. Lantas, bagaimana kondisi pandemi di Indonesia?

Ketika pertanyaan itu diajukan, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Kaliaga Ginting tidak menyebutkan secara gamblang bagaimana kondisi pandemi Covid-19 nasional saat ini, apakah stabil, menurun, atau justru meningkat.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Sabtu (14/5/2022), jumlah kasus positif dalam satu hari secara nasional tercatat sebanyak 308 kasus.

Sementara itu, ada 416 kasus yang dilaporkan sembuh dan 5 kasus meninggal dunia.

Namun, rendahnya kasus yang tercatat tidak lantas dapat diartikan bahwa pandemi sudah menurun atau stabil terkendali.

"Kasus yang rendah menjadi valid (tren pandemi membaik) jika jumlah testing-nya optimal mengikuti aturan positivity rate (laju penularan) setempat dan jumlah testing," kata Alex kepada Kompas.com, Minggu (15/5/2022).

Baca juga: Apakah Hepatitis Akut Misterius Berpotensi Jadi Wabah? Ini Kata Kemenkes

Banyak sedikitnya pengujian menjadi salah satu indikator penting untuk menentukan bagaimana kondisi pandemi saat ini.

Pasalnya, semakin banyak pengujian yang dilakukan, maka akan semakin valid data yang dihasilkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com