Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Perlu Diketahui soal Hepatitis Akut Misterius

Kompas.com - 04/05/2022, 10:25 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sedikitnya 228 dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak telah dilaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (3/5/2022).

Sebagian besar kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak tersebut berasal dari Eropa. Tetapi, ada juga di Amerika, Pasifik Barat, dan Asia Tenggara.

Kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak tersebut diketahui WHO dilaporkan pertama kali terdeteksi di Skotlandia pada 5 April 2022.

Selain Singapura, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Cipto Manungkusumo, Jakarta diketahui meninggal dunia diduga karena hepatitis akut.

Baca juga: Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Berikut ini sejumlah hal yang perlu diketahui soal hepatitis akut misterius yang muncul di banyak negara:

1. Gejala hepatitis akut misterius pada anak

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi mengenai penyebab kejadian hepatitis akut misterius tersebut melalui sejumlah pemeriksaan panel virus lengkap.

Nadia mengatakan, Kemenkes meningkatkan kewaspadaan dalam dua minggu terakhir usai Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak yang belum diketahui penyebabnya ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Orangtua, imbuhnya perlu mewaspadai penyakit hepatitis akut misterius tersebut dengan mengamati sejumlah gejala.

Baca juga: Mengenal Penyakit Hepatitis A dan Cara Pencegahannya

Berikut sejumlah gejala yang timbul pada kasus hepatitis akut misterius pada anak tersebut:

  • Gejala kuning
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Diare Mendadak
  • Buang air kecil berwarna kuning tua
  • Buang air besar berwarna pucat Kejang
  • Penurunan kesadaran.

Nadia mengimbau, apabila anak mengalami gejala-gejala tersebut, orangtua diminta untuk segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: Mewabah di Depok, Berikut Penyebab Menyebarnya Hepatitis A

2. Cara pencegahan hepatitis akut misterius

Ilustrasi vaksin hepatitis B Ilustrasi vaksin hepatitis B

Sejumlah langkah pencegahan yang bisa dilakukan pada kasus hepatitis akut misterius ini adalah

  • Mencuci tangan
  • Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
  • Tidak bergantian alat makan
  • Menghindari kontak dengan orang sakit
  • Melaksanakan protokol kesehatan.

3. Kasus pertama hepatitis akut misterius

WHO kali pertama mendapat laporan kasus hepatitis akut misterius yang tidak diketahui asalnya pada 5 April, dengan 10 kasus di Skotlandia yang terdeteksi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (3/5/2022), lebih dari 100 kasus hepatitis akut pada anak kini tercatat di Inggris.

Beberapa kasus hepatitis akut ini menyebabkan gagal hati dan membutuhkan transplantasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com