KOMPAS.com – Rombongan pendaki Gunung Everest yang berasal dari Seattle, Washington, menciptakan rekor baru.
Rombongan yang terdiri dari Andrew Hughes, Ronan Murphy, Kristin Bennett, Garrett Madison, Sid Pattison, Robert Smith, Art Muir, Helen Cokie Berenyi, Krisli Melesk, Ben Veres, Kevin Walsh, Kristin Harila, Mark Pattison, Rick Irvine, dan James Walker tersebut menggelar pesta minum teh di ketinggian 21.312 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya di Kamp 2 Gunung Everest, Nepal.
Pasta minum teh tersebut dilakukan setahun lalu, tepatnya pada Rabu (5/5/2021).
Untuk menggelar pesta teh di ketinggian, Hughes dan rombongan harus melakukan pendakian ke Gunung Everest, yang tentu saja tidak mudah.
Setahun kemudian, kegiatan pesta minum teh di ketinggian itu tercatat sebagai rekor baru.
Guinness menetapkan kegiatan tersebut sebagai pesta minum teh tertinggi yang pernah diadakan.
Oleh karena itu, Guinness secara resmi memberikan rekor baru, yaitu Guinness World Record, pada Senin (14/3/2022).
Baca juga: Tsang Yin-hung Jadi Wanita Tercepat Taklukkan Puncak Everest
Awalnya, ide menggelar pesta minum teh di ketinggian itu dicetuskan oleh Hughes, seorang atlet ketahanan tinggi dari Seattle, Washington.
Ia bersama rekan-rekannya kemudian melakukan pendakian ke Gunung Everest dan menggelar pesta minum teh bersama.
Dilansir dari CNN, Senin (14/3/2022), Hughes memiliki inisiatif untuk melakukan pesta minum teh sejak awal pandemi Covid-19, tepatnya ketika pembatasan perjalanan dan penutupan akses pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang diterapkan oleh sejumlah negara.
Saat itu, ia sadar bahwa ia merindukan perjalanan pendakian bersama teman-temannya.
Oleh karena itu, Hughes memutuskan untuk menyusun sebuah ekspedisi yang dianggap tidak mungkin tercapai, yaitu menggelar pesta minum teh di Gunung Everest.
Baca juga: Saat Covid-19 Telah Menginfeksi Pendaki Gunung Everest...
"Pesta teh tertinggi Hughes melebihi tanda sebelumnya dengan ketinggian ribuan kaki dan penuh dengan kerumitan, termasuk membawa persediaan melalui Khumbu Icefalls yang berbahaya," ujar Hughes.
Kerumitan pendakian Gunung Everest juga dipersulit dengan hujan salju yang mengakibatkan terjadinya badai besar tepat ketika Hughes dan kawan-kawannya hendak menggelar perayaan minum teh.