Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Melihat Riwayat Lokasi Perjalanan di Google Maps

Kompas.com - 10/03/2022, 20:14 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Google Maps merupakan aplikasi peta online yang cukup populer dengan beragam fiturnya.

Salah satu fitur Google Maps yang tersedia yakni dipakai sebagai aplikasi untuk memandu perjalanan menuju ke suatu tempat.

Namun tak hanya menjadi pemandu jalan, Google Maps juga memungkinkan pengguna untuk menilik kembali perjalanan yang sudah dilalui pada waktu tertentu.

Dengan fitur ini Anda bisa mengetahui, ke mana saja telah berkunjung, serta bisa mengetahui tempat-tempat mana saja yang sudah dikunjungi.

Baca juga: Cara Edit Lokasi di Google Maps

Cara cek riwayat perjalanan di Google Maps

Untuk melakukan cek riwayat perjalanan di Google Maps bisa dilakukan melalui ponsel ataupun personal computer (PC).

Untuk melakukan pengecekan riwayat perjalanan melalui ponsel maka aplikasi Google Maps yang bisa dipakai adalah versi 9.12 dan yang lebih baru.

Berikut ini cara cek riwayat perjalanan di Google Maps sebagaimana dikutip dari laman resminya:

  1. Buka aplikasi Google Maps di handphone
  2. Ketuk gambar profil atau inisial nama di bagian kanan atas, selanjutnya pilih “Linimasa Anda”
  3. Selanjutnya Anda bisa melihat daftar tempat mana saja yang dikunjungi
  4. Untuk melihat riwayat perjalanan pada tanggal tertentu, maka tap “Hari ini” yang ada di bagian atas
  5. Selanjutnya pilih tanggal dan tahun yang dicari
  6. Maka selanjutnya akan muncul informasi riwayat perjalan Anda meliputi nama tempat dan juga keterangan waktu berapa lama Anda berada di lokasi tersebut

Baca juga: Cara Gunakan Google Maps Tanpa Internet

Adapun jika menggunakan komputer maka cara untuk melihat riwayat lokasi perjalanan di Google Maps yakni:

  1. Buka laman https://www.google.com/maps/
  2. Selanjutnya klik ikon lapis tiga di sebelah kiri atas
  3. Pilih “Linimasa Anda”
  4. Selanjutnya untuk melihat kemana saja Anda pergi pada tanggal tertentu maka ubah informasi tanggal, bulan dan tahun.

Baca juga: Cara Membuat Google Form dari Ponsel Android dan iPhone

Setelan lokasi pada ponsel harus aktif

Cara Menambahkan Alamat di Google MapsKompas.com/SoffyaRanti Cara Menambahkan Alamat di Google Maps

Supaya riwayat perjalanan dapat terekam, maka pengguna harus mengaktifkan setelan lokasi pada ponselnya.

Untuk melakukan pengaturan lokasi bisa dilakukan melalui aplikasi Google Maps Anda.

Adapun caranya:

  • Buka aplikasi Google Maps di ponsel
  • Selanjutnya ketuk gambar profil dan pilih “Linimasa Anda”
  • Tap ikon titik tiga selanjutnya klik “Setelan dan privasi”
  • Selanjutnya cek apakah pada setelan lokasi tertulis “Lokasi aktif”
  • Jika tidak, tap keterangan “Lokasi tidak aktif” dan aktifkan lokasi
  • Selanjutnya di bawah setelan lokasi periksa apakah tertulis “Riwayat lokasi aktif”
  • Jika tidak, ketuk “Riwayat lokasi mati” dan aktifkan “Riwayat lokasi”

Baca juga: Cara Kirim Lokasi di Google Maps

Belum tentu akurat

Pengguna mungkin menemukan ketidakakuratan ketika mengecek riwayat perjalanan di Google Maps.

Ketidakakuratan tersebut mungkin muncul berupa informasi, misal Anda makan di suatu restoran, namun yang tercatat di Google Maps adalah keberadaan Anda di restoran lain yang ada di samping restoran yang Anda kunjungi.

Ketika menemukan kesalahan demikian, Anda bisa melakukan pengeditan langsung dengan cara:

  • Buka “Linimasa Anda” di Google Maps
  • Selanjutnya pilih hari, tanggal dan tahun yang ingin dilihat riwayat perjalanannya
  • Kemudian pada bagian tempat yang salah klik “Edit”
  • Selanjutnya di bagian bawah tap tempat yang benar

Baca juga: Pengguna Diajak Hapus Google Chrome di Ponsel Android, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com