Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Melakukan Self Healing, Apa Saja?

Kompas.com - 10/03/2022, 19:50 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Istilah self healing belum lama ini ramai di berbagai media sosial.

Kemunculan istilah self healing kerap diidentikkan dengan terapi menyembuhkan diri dari berbagai luka baik akibat patah hati, luka masa kecil, dikecewakan, maupun berbagai masalah lain yang menyebabkan seseorang merasa batinnya terluka.

Dikutip dari Kompas.com, 29 Mei 2020, istilah self healing menurut ilmu psikologi adalah proses penyembuhan yang hanya melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan yang pernah dialami dan memulihkan diri dari luka batin.

Adapun tujuan dari self healing yakni untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan serta membentuk pikiran positif dari apa yang terjadi.

Dengan self healing seseorang akan lebih tegar menghadapi kesulitan, kegagalan, dan trauma di masa lalunya.

Baca juga: Mengenal Meditasi dan Cara Terbaik Melakukannya...

7 cara melakukan self healing

Lantas, bagaimana cara untuk melakukan self healing?

1. Meditasi

Mengutip Kompas.com, 13 Juli 2021, salah satu aktivitas untuk self healing yang bisa dicoba adalah dengan meditasi.

Relaksasi melalui pernapasan, kontemplasi, maupun meditas atau yoga bisa berdampak pada munculnya endorphin atau hormon bahagia.

Selain itu, dikutip dari NewsWeek, dengan mencoba duduk dengan nyaman kemudian menarik napas, mengembuskannya kemudian menarik napas dan mengembuskannya lagi serta melakukan itu beberapa kali bisa membantu untuk menenangkan pikiran.

Baca juga: Sejarah Meditasi, Asal Mula dan Berbagai Manfaatnya

2. Refleksi diri

Refleksi Diri: Apakah Saya Lincah dalam Belajar?Riska Krisnovita Harsanti Refleksi Diri: Apakah Saya Lincah dalam Belajar?

Refleksi diri, memaknai pengalaman yang terjadi adalah salah satu hal sangat penting dilakukan ketika seseorang ingin self healing.

Dikutip dari Kompas.com, 13 Juli 2021, melalui refleksi seseorang bisa mengenali pikiran dan perasaan negatifnya.

Kemudian menerima hal-hal itu sebagai sesuatu yang memang benar-benar ada tanpa berusaha menolak atau menghindarinya.

Sebagai contoh menerima kondisi sedang sakit, adanya anggota keluarga meninggal, maupun fakta yang lain.

Dengan begitu seseorang bisa lebih tenang dengan keadaan diri maupun lingkungannya.

Baca juga: Pilih Kardio atau Angkat Beban untuk Turunkan Berat Badan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com