KEMENTERIAN Pertahanan Rusia mengumumkan tentang serangan udara militer Rusia yang telah berhasil menghancurkan 74 target infrastruktur militer Angkatan perang Ukraina.
Disebutkan bahwa target yang telah dihancurkan, antara lain 11 pangkalan udara, tiga pusat komando dan pengendalian, satu pos Angkatan Laut, 18 satuan radar S-300 dan sistem pertahanan udara militer Ukraina.
Intinya adalah bahwa serangan udara Rusia telah berhasil menghancurkan target pilihan bernilai strategis dengan mengupayakan sekecil mungkin kerusakan dan jatuhnya korban.
Serangan udara Rusia telah menerapkan teknologi selected target yang tinggi tingkat presisinya dengan membatasi collateral damage.
Penggunaan pertama kali dalam sejarah dunia penggunaan teknologi selected target dengan tingkat presisi yang tinggi adalah ketika pihak sekutu mengebom sasaran di Jerman dan Jepang.
Baca juga: Downfall, Kisah Tragedi Boeing 737 MAX
Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dengan serta merta menghentikan lajunya perang dunia ke dua.
Pengembangan selected target dengan presisi tinggi dikenal kemudian antara lain sebagai Precision Guided Munition atau PGM.
Teknologi itulah yang tengah digunakan oleh pihak Rusia dalam menyerang sasaran strategis di Ukraina.
Kemajuan teknologi telah demikian cepat sehingga memungkinkan serangan udara dilakukan dengan memilih target tertentu saja yang dihancurkan.
Itu sebabnya, maka tidak ada kekhawatiran sama sekali ketika warga Indonesia di Kiev dikumpulkan terlebih dahulu di KBRI sebelum diberangkatkan untuk mengungsi keluar Ukraina.
Lokasi KBRI dapat dipastikan tidak berada dalam sasaran atau target pilihan bagi serangan udara Rusia.
Sebagai perbandingan, dengan kemajuan teknologi, maka pola serangan udara menjadi berubah drastis.
Pada awal penggunaan senjata dalam perang udara, maka perhitungannya adalah berapa sorti diperlukan untuk mengebom sasaran dengan sukses.
Sekarang ini hitungannya adalah berapa sasaran yang hendak dibom dengan sukses dalam satu sorti serangan.
Sebagai contoh dalam serangan ke Jerman tahun 1944 diperlukan 1.000 sorties untuk menghancurkan satu target.
Baca juga: Untuk Mereka yang Menganggap FIR Tak Ada Hubungan dengan Kedaulatan