Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bom Termobarik, Senjata Mematikan Rusia Lawan Ukraina

Kompas.com - 01/03/2022, 16:45 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pihak Ukranina mengatakan bahwa Rusia menggunakan bom Termobarik dalam invasinya.

Duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat (AS) Oksana Markarova mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan senjata termobarik yang dikenal sebgai bom vakum dalam invasinya di Ukraina.

"Mereka menggunakan bom vakum hari ini," kata Markarova setelah pertemuan dengan anggota parlemen AS, dikutip dari Reuters, Senin (1/3/2022)

"Kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar," lanjutnnya.

Bom vakum atau senjata termobarik merupakan senjata yang dilarang digunakan oleh berbagai organisasi internasional.

Lantas, seperti apakah senjata termobarik?

Baca juga: Daftar 9 Negara Pemilik Nuklir Terbanyak di Dunia, Rusia Peringkat Satu

Senjata Termobarik

Bom vakum atau senjata termobarik merupakan senjata yang dapat mengisap oksigen dari udara sekitar untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi.

Ledakan bom termobarik biasanya menghasilkan gelombang ledakan dengan durasi yang jauh lebih lama daripada ledakan konvensional dan mampu menguapkan tubuh manusia.

Dilansir dari Guardian, belum dikonfirmasi terkait penggunaan senjata tersebut oleh Rusia, meskipun dari rekaman pihak Ukraina telah menunjukkan peluncur roket termobarik pada kendaraan TOS-1 Rusia.

Analis senior di Institut Kebijakan Strategis Australia Marcus Hellyer mengatakan, meskipun tidak ada kejelasan apakah Rusia mengerahkan senjata termobarik di Ukraina.

Namun, menurutnya kejelasan penggunaan senjata tersebut itu hanya tinggal menunggu masalah waktu.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Antonov 225 Milik Ukraina yang Dihancurkan Rusia

Cara kerja senjata Termobarik

Senjata termobarik atau dikenal juga dengan bom aerosol adalah amunisi yang bekerja dalam dua tahap.

Tahap pertama, yaitu pelepasan material yang sangat halus ke udara.

Tahap kedua, yaitu memicu material tersebut, sehingga menghasilkan bola api, gelombang kejut, dan mengisap oksigen yang ada di sekitar.

Gelombang ledakan bisa bertahan lebih lama dibanding peledak biasa, dan dapat dengan mudah memusnahkan tubuh manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com