Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2022 APBN RI Surplus Rp 28,9T, Belanja Negara Lebih Kecil Dibanding Pendapatan

Kompas.com - 23/02/2022, 18:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia mengalami surplus mencapai Rp 28,9 triliun di awal tahun 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pemaparannya menjelaskan, surplus terjadi karena belanja negara lebih kecil dibanding pendapatan negara yang terkumpul hingga Januari 2021.

"Sampai dengan awal tahun terdapat pertumbuhan dari sisi pendapatan negara sebesar 54,9 persen dengan realisasi Rp 156 T," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi Februari 2022, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Awal 2022, APBN Alami Surplus Rp 28,9 Triliun

Sri Mulyani mengatakan, belanja negara mengalami kontraksi sebesar 13 persen sehingga secara keseluruhan APBN mengalami surplus Rp 28,9T yang menandai terjadinya perbaikan hingga 163,5 persen. 

Capaian surplus membuat APBN mengalami perbaikan hingga 163,5 persen.

Sebab pada Januari 2021 lalu, APBN tercatat defisit Rp 45,5 triliun atau 0,27 persen dari PDB RI. Sementara besaran surplus setara dengan 0,16 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI.

Rincian APBN di awal 2022

APBN adalah rincian daftar yang dibuat secara sistematis berisi rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun periode anggaranKemenkeu APBN adalah rincian daftar yang dibuat secara sistematis berisi rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun periode anggaran

Secara lebih rinci, berikut adalah daftar pendapatan dan belanja negara hingga 31 Januari 2022, dikutip dari Instagram @kemenkeuri, Selasa (22/2/2022):

Realisasi pendapatan negara hingga 31 Januari 2022

  1. Penerimaan pajak: Rp109,1 T (naik 59,4 persen)
  2. Penerimaan negara bukan pajak: Rp22 T (naik 11,4 persen)
  3. Kepabeaan dan cukai: Rp24,9 T (naik 99,4 persen)

Realisasi belanja negara

1. Belanja pemerintah pusat: Rp72,2 T (turun 24 persen), terdiri dari:

  • Belanja K/L: Rp21,8 T (turun 54,9 persen)
  • Belanja non K/L: Rp50,4 T (naik 8,1 persen)

2. TKDD (Transfer ke Daerah dan Dana Desa): Rp54,9 T (naik 7,5 persen), terdiri dari:

  • Transfer ke daerah: Rp54,6 T (naik 8,4 persen)
  • Dana Desa: Rp 0,3 T (turun 54,7 persen)

Data ini merupakan pertumbuhan jika dibandingkan dengan realisasi pada bulan Januari 2021.

Baca juga: Mekanisme Penyusunan APBN

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com