Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Merawat Gebyok Kayu Jati, dari Coating sampai Jangan Kena Panas

Kompas.com - 26/01/2022, 20:36 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gebyok merupakan partisi ruangan dan dikenal sebagai bagian dari rumah adat tradisional Jawa. 

Rumah adat tersebut muncul dan berkembang dari rumah adat Jawa tipe joglo di Kudus yang terus mengalami perubahan filosofi dan fisik.

Mengutip Kompas.com, (3/5/2020), penulis dan penggagas buku Gebyok Ikon Rumah Jawa, Triatmo Doriyanto mengatakan, meski sudah dikenal, namun belum banyak orang yang tahu asal mula partisi ini.

Baca juga: Gebyok, Partisi Lintas Budaya, Agama dan Sejarah Indonesia

Tentang gebyok

Menurut Triatmo, gebyok bukan karya ukir semata. Gebyok adalah hasil sebuah proses akumulasi perjalanan sejarah, pertemuan budaya, agama, dan kearifan lokal bangsa Indonesia.

"Dalam sejarahnya, banyak tokoh yang menjadi pelopor dan arsitek dari gebyok yang menjadi ikon dari rumah Jawa, hingga bentuknya sekarang ini, yaitu hasil pengembangan oleh para ahli pertukangan dari masa ke masa, mulai dari Kudus dan Jepara," ucap Triatmo dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).

Selain itu, gebyok lekat dengan pola dan ukirannya yang indah.

Triatmo mengungkapkan, seorang tokoh bernama Rogomoyo turut meneruskan keterampilan seni ukir dan pertukangan di Desa Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah.

Berkatnya, gebyok dan seni ukirnya terus berkembang.

Tokoh lain yang memperkenalkan seni ini adalah RA Kartini yang berhasil mengangkat seni tersebut ke sebuah pameran di Den Haag, Belanda.

Bahkan, Kartini juga disebut turut menciptakan motif ukir khas Jepara. Ia turut mendorong para pengukir dengan mempromosikan hasil karya mereka kepada teman-temannya di Belanda.

Baca juga: Khaby Lame, Viral di TikTok, Meraup Rp 71,7 Miliar Tanpa Sepatah Kata

Tips merawat gebyok

Dosen arsitek di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Purwanto Setyo Nugroho mengatakan, gebyok kayu jati perlu dijaga dari perubahan kelembaban untuk menghindari kembang susut yang ekstrem.

"Jadi, perlu diposisikan pada tempat yang ternaungi atau teduh," ujar Purwanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/1/2022).

Ia menambahkan, bahan dasar kayu juga harus dijaga dari rayap, jadi perlu dihindari kontak langsung dengan tanah.

"Untuk menambah keawetan dan keindahan, gebyok dapat diberi coating dengan bahan dasar dan warna natural," lanjut dia.

Ketahanan gebyok kayu

Sementara itu, Dosen Teknologi Bangunan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik UI, Widyarko menjelaskan bahwa gebyok kayu yang spesifik kayunya adalah kayu jati tidak memerlukan perawatan yang berlebih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com