Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Ciri Ular Berbisa dan Langkah Penanganan Gigitan Ular yang Tepat

Kompas.com - 09/01/2022, 11:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Ketika ada ular masuk rumah, kita yang bukan pakar reptil tentu saja akan kebingungan dengan jenis ular yang ada. Apakah berbisa? Apakah berbahaya atau tidak?

Melansir dari National Geographic, ada sekitar 3000 spesies ular yang tersebar di seluruh penjuru dunia kecuali di Antartika, Islandia, Irlandia, Greenland dan New Zealand.

Dari 3000 spesies itu, 600 di antaranya memiliki bisa atau racun. Dan dari 600 spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies saja yang memiliki bisa mematikan yang bisa membunuh manusia.

Ular sendiri memangsa buruannya dengan beberapa cara. Dengan mengigitnya dan mengeluarkan bisa yang melumpuhkan lawannya, dengan cara melilitnya hingga lemas atau dengan cara menelannya hidup-hidup.

Baca juga: Tidak Perlu Panik, Ini yang Harus Dilakukan jika Ada Ular Masuk Rumah

Ciri-ciri ular berbisa

Ilustrasi ular derik, salah satu ular berbisa.SHUTTERSTOCK/Harris Motion Photo Ilustrasi ular derik, salah satu ular berbisa.
Untungnya, ada perbedaan ciri dari ular yang berbisa dan ular yang tak terbisa.

Jadi kita yang bukan pawang ular, sebaiknya mengenali perbedaan ini agar sewaktu-waktu bertemu ular, kita bisa lebih bisa siap menghadapinya.

Seperti diberitakan Kompas.com (20/12/2019), ular berbisa memiliki beberapa ciri fisik seperti:

  • Memiliki pupil mata lonjong atau mata seperti celah layaknya mata kucing.
  • Bentuk kepala lebih luas atau besar seperti berbentuk segitiga.
  • Tubuh lebih memiliki banyak motif berwarna-warni.
  • Memiliki ekor berderik.
  • Ada lubang di antara hidung dan mata sebagai penginderaan panas pada moncongnya.
  • Sisik di bawah ekor tidak terbagi dua polanya.
  • Memiliki gerakan lebih tenang dan lamban.
  • Merupakan hewan nocturnal sehingga beraktivitas di malam hari.
  • Setelah mengigit, ular masih terus berada di tempat yang sama.

Sedangkan ular yang tak berbisa seperti sanca, memiliki ciri pupil mata bulat, bentuk kepala oval bulat, memiliki pola terbelah dua di sisik di bawah ekornya, dan memiliki warna lebih gelap dengan pola sederhana.

Selain itu, ular tak berbisa juga memiliki gerakan cepat, beraktivitas di siang hari, membunuh mangsa dengan membelit, dan selepas mengigit mangsa ia akan langsung berlari menjauh.

Baca juga: Hati-hati, Tanaman Ini Bisa Menarik Perhatian Ular

Efek gigitan ular dan cara mengatasinya

Melansir dari situs CDC, sensasi akibat gigitan ular bisa bermacam-macam tergantung dari jenis ular yang ada.

Namun sensasi tersebut bisa berupa:

  • Pembengkakan atau pendarahan di luka gigitan.
  • Rasa nyeri di sekitar gigitan.
  • Mual, muntah dan diare.
  • Gangguan pernapasan.
  • Detak jantung lebih cepat atau lebih lambat.
  • Gangguan penglihatan.
  • Sensasi metal atau mint di rongga mulut.
  • Peningkatan air liur atau keringat.
  • Kebas dan mati rasa.
  • Kejang otot.

Jika tergigit ular, Anda sebaiknya bisa mengidentifikasikan ciri-ciri ular kepada ahli medis untuk penanganan yang tepat.

Jenis ular akan menentukan jenis bisa yang ada dan menentukan pula jenis antiracun yang akan diberikan.

Jangan berusaha menyedot racun atau bisa yang ada. Jangan pula memberikan kompres es ke area gigitan. Selain itu, jangan pula minum penghilang rasa nyeri.

Segera kontak nomor telepon darurat dan tunggu datangnya pertolongan.

Baca juga: Bukan Anaconda, Ini Ular Terbesar yang Pernah Ada di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com