KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan kaleidoskop bencana tahun 2021.
Kaleidoskop itu disampaikan Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan bersama Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari secara virtual, Jumat (31/12/2021).
Dalam penjelasannya, Lilik menyebut kejadian bencana di tahun 2021 terbilang turun.
"Kalau kita lihat statistik, ternyata pada tahun 2021 jumlah kejadian bencana di Indonesia itu alhamdulillah turun, dari 4.649 di 2020 menjadi 3.093 di tahun 2021, turun 33,5 persen," ujar Lilik.
BNPB menyebut dari 1 Januari-31 Desember 2021, bencana alam yang paling banyak terjadi adalah banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor.
"Yang dominan di bencana 2021 adalah bencana hidrometeorologi basah, yakni banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor, ini menunjukkan kuatnya (dampak) lanina," jelas Lilik.
Baca juga: Kaleidoskop: Bencana Alam dan Kecelakaan Terbesar Sepanjang 2021
Berikut ini adalah data kejadian bencana berdasarkan jenisnya yang terjadi di sepanjang 2021:
Dapat dilihat, banjir menjadi bencana yang mendominasi kejadian bencana di Tanah Air.
Ada pun dari ke-34 provinsi di seluruh Indonesia, jumlah kejadian bencana paling banyak terjadi di provinsi yang ada di Pulau Jawa.
"Yang paling banyak itu ada di Provinsi Jawa Barat (768), kemudian disusul Jawa Timur (313), Jawa Tengah (394), dan Aceh (216)," papar Lilik.
Meskipun kuantitas kejadian bencana dapat dikatakan turun dibandingkan tahun 2020, namun tidak dengan dampak yang terjadi.
"Akan tetapi, kalau kita melihat pemandangan, itu naik," sebut Lilik.
Baca juga: Mengenang Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu dan Upaya Mitigasi Bencana Serupa
Dampak bencana yang dimaksud di atas adalah kenaikan jumlah korban neninggal dunia naik 76,9 persen, korban luka-luka naik 2180,5 persen, jumlah pengungsi 24 persen, dan rumah rusak 116,3 persen.
Tahun ini, ada 665 jiwa yang meninggal dunia, 14.116 orang terluka, dan 8.426.609 orang lain menderita/ mengungsi.
Selain bencana alam, di tahun 2021 Indonesia juga dilanda bencana nonalam, yakni pandemi Covid-19 yang masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.