Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Link CCTV Pantau Kondisi Terkini Gunung Semeru

Kompas.com - 17/12/2021, 18:50 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situasi terkini Gunung Semeru terus diikuti masyarakat sejak mengalami erupsi pada 4 Desember 2021, terutama mereka yang berada di sekitar Semeru.

Pada Kamis (16/12/2021) malam, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Semeru dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga.

Peningkatan status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini berdasarkan kondisi yang terjadi, mengingat adanya peningkatan jarak luncur awan panas guguran dan aliran lava.

"Badan Geologi menyatakan tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari level Waspada (Level II) menjadi level Siaga (Level III) terhitung mulai tanggal 16 Desember 2021 pukul 23.00," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Status Semeru Naik Jadi Siaga, Ini Daftar Gunung Api Berstatus Siaga

Untuk memantau situasi terkini Gunung Semeru, bisa mengakses link CCTV yang tersedia.

Link CCTV resmi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyediakan CCTV pemantauan aktivitas gunung api di Indonesia, salah satunya Gunung Semeru.

CCTV pemantauan dapat diakses pada laman Magma Indonesia yang dibuat oleh PVMBG, https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/cctv/.

Saat dikonfirmasi, Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani membenarkan bahwa pihaknya menyediakan CCTV pemantauan gunung api di Indonesia.

"Iya betul," ujar Nia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/12/2021).

Untuk mengakses CCTV Gunung Semeru caranya cukup mudah.

  1. Langkah pertama buka laman https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/cctv/.
  2. Setelah itu, akan tersedia daftar CCTV gunung api di Indonesia. Pilih "Semeru" jika ingin melihat aktivitas Gunung Semeru.
  3. Terakhir, klik "View" pada visual yang tertampil.

Baca juga: Gunung Semeru Naik Status Menjadi Siaga

Rekomendasi dari Badan Geologi

Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (10/12/2021). Hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) laporan per 6 jam tanggal 10 desember pukul 12.00 - 18.00 Wib terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm yang berdurasi 30-35 detik.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumber Mujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (10/12/2021). Hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) laporan per 6 jam tanggal 10 desember pukul 12.00 - 18.00 Wib terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm yang berdurasi 30-35 detik.

Seiring naiknya status Gunung Semeru menjadi siaga, Badan Geologi memberikan sejumlah imbauan untuk wisatawan dan masyarakat.

Berikut imbauan dari Badan Geologi:

  • Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG.
  • Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
  • Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
  • Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
  • Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
  • Masyarakat diimbau tidak terpancing oleh berita yang tidak bertanggung jawab terkait aktivitas Gunung Semeru.
  • Diimbau mengikuti arahan instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

Baca juga: Status Gunung Semeru Naik Menjadi Siaga, Ini Imbauan Badan Geologi

Operasi pencarian korban erupsi Gunung Semeru dihentikan

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga Kamis hari ini berjumlah 39 orang dan 13 orang dalam proses pencarian, serta penyintas berjumlah 6.022 jiwa yang tersebar di 115 titik pos pengungsian.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga Kamis hari ini berjumlah 39 orang dan 13 orang dalam proses pencarian, serta penyintas berjumlah 6.022 jiwa yang tersebar di 115 titik pos pengungsian.

Sementara itu, setelah 13 hari melakukan pencarian sejak 4-16 Desember 2021, Tim SAR gabungan resmi menutup operasi pencarian korban erupsi Gunung Semeru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com