Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 3 Obat yang Diklaim Mampu Obati Covid-19, Apa Saja?

Kompas.com - 03/12/2021, 20:31 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obat-obatan untuk mengobati Covid-19 terus dikembangkan dan beberapa sudah mendapatkan izin penggunaan di beberapa negara.

Terbaru, obat Covid-19 hasil kerja sama perusahaan farmasi GlaxoSmithKline (GSK) dan Vir Biotechnology telah mendapatkan izin penggunaan di Inggris.

Obat yang diberi nama Xevudy (sotrovimab) itu dinyatakan aman dan efektif mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada orang dengan infeksi Covid-19 ringan hingga sedang, yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah.

Sebelumnya, perusahaan farmasi Merck telah merilis obat dalam bentuk pil, molnupiravir, yang juga telah mendapatkan izin penggunaan di Inggris.

Obat Covid-19 lain yang tengah dikembangkan adalah Paxlovid buatan perusahaan farmasi Pfizer, yang juga merupakan produsen vaksin Covid-19 bertipe mRNA.

Baca juga: Mengenal Obat Covid-19 GSK yang Disetujui Pemerintah Inggris

Profil obat-obatan yang diklaim mampu obati Covid-19

1. Obat GSK

Badan Regulator Obat-obatan dan Perawatan Kesehatan Inggris (MHRA) telah mengeluarkan izin penggunaan obat Covid-19 Xevudy (sotrovimab) buatan GSK dan Vir Biotechnology.

Melansir laman MHRA, Kamis (2/12/2021) Chief Executive MHRA June Raine mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran obat GSK sebagai opsi tambahan pengobatan Covid-19.

"Saya senang untuk mengatakan bahwa kita sekarang memiliki pengobatan Covid-19 lain yang aman dan efektif, Xevudy (sotrovimab), bagi mereka yang berisiko terkena penyakit parah," kata Raine.

Baca juga: Peringatan Epidemiolog soal Varian Baru Virus Corona B.1.1.529

Obat sotrovimab adalah antibodi monoklonal tunggal.

Obat tersebut bekerja dengan cara mengikat protein spike yang berada di bagian luar virus Covid-19.

Hal itu mencegah virus corona menempel dan memasuki sel manusia, sehingga tidak dapat bereplikasi di dalam tubuh.

MHRA menyebutkan, dari hasil uji klinis, dosis tunggal antibodi monoklonal ditemukan mengurangi risiko rawat inap dan kematian sebesar 79 persen pada orang dewasa berisiko tinggi dengan infeksi Covid-19 yang bergejala.

Baca juga: Amankah Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun? Ini Penjelasan Epidemiolog

Berdasarkan data uji klinis, sotrovimab paling efektif bila dikonsumsi selama tahap awal infeksi sehingga MHRA merekomendasikan penggunaannya sesegera mungkin dan dalam waktu lima hari setelah timbulnya gejala.

Obat sotrovimab telah mendapatkan izin untuk digunakan pada orang yang memiliki infeksi Covid-19 ringan hingga sedang dan setidaknya satu faktor risiko terkena penyakit parah.

Faktor risiko tersebut antara lain menderita obesitas, berusia lanjut (lebih dari 55 tahun), menderita diabetes mellitus, atau menderita penyakit jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com