KOMPAS.com - Banyak yang menyebut bahwa tulisan dokter jelek seperti cakar ayam, sulit dibaca, dan hanya diketahui sebagian orang.
Dari sedikit yang dapat membaca tulisan dokter adalah para apoteker yang menerima resep obat dari dokter.
Lalu, bagaimana para apoteker dapat membaca dan mengetahui tulisan dokter tersebut?
Baca juga: Kenapa Tulisan Dokter Sering Sulit Dibaca? Ini Kata Para Dokter
Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Pimpinan Cabang Surakarta Anang Kuncoro Rachmad mengatakan, tidak ada trik atau cara khusus untuk membaca resep dokter yang oleh sebagian orang disebut sulit dibaca.
Meski sulit dibaca, Anang menyebut seorang apoteker bisa membaca resep dokter karena memang memiliki kompetensi untuk itu.
"Trik khusus tidak ada, kami bisa baca, ya karena kompetensi kami di situ," kata Anang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/11/2021).
"Kalau masyarakat umum kesulitan ya sangat wajar karena resep bukanlah bahasa tulisan yang umum," jelas dia.
Anang menuturkan, seorang apoteker biasanya akan berkoordinasi dengan dokter apabila mengalami kesulitan dalam pembacaan resep obat yang diberikan dokter tersebut.
Baca juga: Gerhana Bulan 19 November 2021 Jam Berapa? Ini Jadwal dan Cara Melihatnya
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Zullies Ikawati mengatakan, tulisan dokter yang sulit dibaca merupakan cerita lama.
Menurut Zullies dokter saat ini menggunakan media elektronik untuk menuliskan resep atau catatan medis tertentu.
"Itu sudah zaman dulu. Mestinya sekarang resep pun sudah menggunakan elektronik, jadi biasanya diketik," kata Zullies saat dihubungi secara terpisah, Jumat.
Menurutnya, dulu seorang apoteker yang terbiasa dengan pola tulisan satu dokter, biasanya bisa membaca tulisan tersebut.
Namun, hal itu tetap memiliki potensi salah baca atau disebut dengan medication error.
Karenanya, di era saat ini tulisan dokter harus bisa dibaca agar tidak menimbulkan kesalahan.
"Malahan bisa dibilang kalau sengaja dibikin susah dan hanya bisa dibaca misalnya oleh apotek tertentu saja, itu termasuk bagian tindakan yang tidak etis," jelas dia.
"Jadi tulisan dokter yang kaya cakar ayam mungkin itu konsep lama. Itu salah satu penyebab medication error," jelasnya.
Baca juga: Fakta Hilangnya Yana di Cadas Pangeran hingga Ditemukan di Majalengka