Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Gerah Pertanda Akan Turun Hujan, Benarkah?

Kompas.com - 31/10/2021, 19:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda termasuk yang beranggapan bahwa cuaca terasa panas atau gerah adalah pertanda akan turun hujan?

Benarkah anggapan itu?

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Supari membenarkan asumsi tersebut.

"Iya asumsi itu bisa benar," kata Supari, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/10/2021).

Ia menjelaskan, saat awan tutupan banyak terdapat di atmosfer, maka ada panas yang terhalang dan tertahan di permukaan Bumi.

"Pada saat awan banyak terbentuk, maka energi radiasi Matahari yang diterima oleh Bumi tidak bisa dilepaskan kembali ke angkasa, karena terhalang awan," ujar Supari.

Baca juga: Benarkah Air Hujan Membuat Kita Sakit?

Ia menyebutkan, radiasi tersebut datang dari Matahari.

"Radiasi ini datang dari Matahari dalam gelombang pendek dan mampu menembus awan, lalu diserap Bumi, sebagian dilepaskan lagi dalam bentuk gelombang panjang," kata Supari.

Berbeda dengan gelombang pendek, gelombang panjang tidak memiliki daya tembus terhadap awan.

"Sehingga panasnya terperangkap di bawah awan dan menimbulkan efek gerah," ujar dia.

Lebih lanjut, Supari menjelaskan, ketika awan terbentuk, terjadi perubahan fase dari uap air (gas) menjadi titik-titik awan (cair) yang disertai pelepasan panas laten.

"Panas ini juga mengakibatkan adanya efek gerah," kata Supari.

Baca juga: Fenomena Hujan Es Terjadi di Beberapa Daerah, Apa Penyebabnya?

Apa bedanya panas atau gerah yang menandakan akan turun hujan dan panas yang memang diakibatkan oleh terik sinar matahari?

Supari mengatakan, ada indikator tertentu yang bisa dijadikan acuan, yakni keberadaan awan.

Jika di musim panas, biasanya langit akan bersih tanpa ada banyak awan.

Sebaliknya, pada musim penghujan, awan akan banyak terbentuk.

"Kalau di musim hujan atau pancaroba begini, situasi panas terik pasti diikuti pembentukan awan-awan yang banyak, karena kondisi udara yang lembab dan uap air tersedia banyak di atmosfer," jelas dia.

Namun, ia juga menyebut adanya banyak awan ini tidak menjamin akan terjadi hujan karena kadang kala ada mendung yang tidak disertai dengan hujan setelahnya.

Baca juga: Pulau Jawa Masuk Musim Hujan November, Prediksi PSTA-BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com