KOMPAS.com – Beredar informasi yang menyebutkan bahwa semua orang wajib membayar pajak setelah Nomor Induk Kependudukan (NIK) akan difungsikan menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Beberapa warganet di media sosial terpantau membagikan unggahan terkait isu tersebut.
Isu itu muncul setelah bergulirnya wacana NPWP akan digantikan NIK.
“hhhaa… jika anda terlahir sbg manusia di Indonesia siap2 byr pajak setiap thnnya..
Indo kaya raya tiba2 jdi miskin salah siapa. Mundur kaga mau. 3 periode yes,” tulis salah satu akun TikTok, dengan melampirkan sebuah pemberitaan online berjudul “Bersiap! Selain jadi Kartu Identitas KTP bakal Difungsikan sebagai NPWP Pajak” .
Unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 264,9 ribu kali.
Baca juga: Viral, Video Gudang Shopee Express Terbakar, Barang Konsumen Dipastikan Aman
Beragam komentar muncul terkait unggahan itu.
“Nyari kerja susah belum dpt kerja ini udah mau disuruh wajib pajak,” komentar sebuah akun.
Akun lain juga mengunggah informasi yang hampir sama.
“NIK JADI NPWP, SEMUA WARGA KINI BERSTATUS WAJIB PAJAK,” tulisnya.
Benarkah informasi tersebut?
Saat dikonfirmasi, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menegaskan, informasi tersebut tidak benar.
“Tentu tidak begitu. Tidak semua warga masyarakat kemudian harus bayar pajak. Hanya sesuai dengan ketentuan tingkat penghasilannya yang perlu bayar pajak,” ujar Zudan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/10/2021).
Ia menjelaskan, screening terkait siapa saja yang wajib membayar pajak akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Neilmaldrin Noor juga membantah isu bahwa semua warna negara wajib bayar pajak ketika NIK difungsikan sebagai NPWP.
Baca juga: Viral, Video Perempuan Comot Bunga Kantil Pengantin, Apa Maksudnya?
“Pemberlakuan NIK menjadi NPWP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi tidak secara otomatis menyebabkan pemilik NIK akan dikenai pajak,” ujar Neilmaldrin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/10/2021).