Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK: 10 Negara yang Paling Banyak Memiliki Senjata Nuklir

Kompas.com - 19/09/2021, 13:03 WIB
Akbar Bhayu Tamtomo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, senjata nuklir seperti rudal balistik menjadi alat perang di berbagai negara.

Nuklir pertama kali dibuat pada Agustus 1942 oleh Amerika Serikat dalam sebuah proyek yang disebut Manhattan Project.

Percobaan bom nuklir pertama dilakukan di gurun pasir di negara bagian New Mexico pada Juli 1945 dan lokasi ini disebut Situs Trinity.

Amerika Serikat menggunakan bom nuklir pertama dalam sejarah pertama dan dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

Baca juga: Daftar 10 Negara yang Paling Banyak Memiliki Senjata Nuklir

Jenis bom nuklir yang digunakan adalah uranium. Bom nuklir kedua dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 dengan jenis bom plutonium.

Bom yang dijatuhkan di Hiroshima mengandung 64 kilogram uranium yang melepaskan energi yang setara 15 kiloton ledakan kimiawi.

Ledakan ini menyebabkan gelombang yang besar, udara yang panas, dan radiasi yang luar biasa.

Meski penggunaan senjata nuklir sangat merugikan manusia dan lingkungan hidup, tetapi masih ada saja negara-negara yang mengembangkan senjata nuklir demi keamanan negaranya.

Baca juga: Mungkinkah Indonesia Mengembangkan Energi Nuklir?

Negara-negara yang paling banyak memiliki senjata nuklir dapat disimak di infografik berikut!

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Negara yang Paling Banyak Memiliki Senjata Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com