Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Tolak Serahkan Fotokopi E-KTP untuk Vaksinasi Menurut Pakar

Kompas.com - 25/07/2021, 09:43 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah upaya percepatan pelaksanaan program vaksinasi, media sosial tengah ramai dengan informasi persyaratan fotokopi e-KTP untuk mendaftar. Warganet mengeluhkan pengalaman ditolak bahkan diminta pulang karena tidak menyertakan fotokopi e-KTP walau mereka membawa e-KTP yang asli.

Informasi ini memicu pertanyaan di antara warganet; mengapa persyaratan fotokopi e-KTP ini masih eksis di dunia birokrasi padahal kondisi sedang genting. Sebagian lain menyatakan persyaratan fotokopi e-KTP tidak diberlakukan lagi di wilayahnya.

"Kemaren ibu saya 63th, budhe 65th, pakde 72th dateng untuk vaksin, sudah screening, isi form, pas mau suntik disuruh pulang lagi gara2 gak bawa foto copy ktp, padahal bawa ktp asli, sudah minta tolong ngomong baik2 tetep ditolak suruh pulang karena sudah jam 5 sore," tulis akun Twitter @amirawulan.

Cuitan itu merupakan respon terhadap cuitan warganet lain yang menyayangkan kakunya birokrasi saat vaksinasi. Akun @SoeTjenMarching berkisah, asisten rumah tangga salah satu saudaranya ditolak petugas saat membawa KTP lama.

"Seharusnya bila ada yg datang untuk divaksin, jangan dipersukar dengan birokrasi. Keadaan sudah gawat. Bila surat identitas hilang, dulukan keselamatan warga. PRT kakak saya membawa KTP lama (KTP baru hilang) tp ditolak. Tak lama kmdn dia tertular Covid dari suaminya & meninggal," cuitnya.

Bahaya menyerahkan fotokopi e-KTP

Harus diakui, fotokopi KTP masih menjadi salah satu syarat mutlak yang wajib dipenuhi apabila kita akan berhadapan dengan birokrasi di Indonesia. Walau Indonesia sudah menggunakan KTP elektronik (e-KTP), warga masih juga diminta menyerahkan fotokopi e-KTP sebagai syarat pengurusan.

Tak terhitung berapa banyak urusan yang mengharuskan kita memfotokopi KTP. Mulai melamar pekerjaan, membuat dokumen penting, memperoleh bantuan sosial dari pemerintah, sampai vaksinasi.

Baca juga: Kemendagri Siapkan E-KTP Digital yang Bisa Disimpan di Ponsel

Pakar teknologi informasi, Ismail Fahmi, mengatakan bahwa persyaratan vaksin yang mengharuskan peserta menyerahkan fotokopi e-KTP itu justru berpotensi menimbulkan risiko tersendiri. Fotokopi identitas akan membahayakan keamanan identitas dari si penerima vaksin itu sendiri.

Pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia itu menyebutkan, setidaknya ada 3 bahaya yang mengintai apabila fotokopi e-KTP terus dilakukan:

1. Dipakai mendaftar vaksinasi orang lain

KTP elektronik alias e-KTP merupakan kartu identitas resmi bagi penduduk di suatu negara. Artinya, data dalam e-KTP menjadi penentu seseorang bisa memperoleh vaksinasi.

"Soal vaksin, bisa saja dia (orang tidak dikenal) nemu fotokopi KTP kita, kemudian dia pake lagi buat daftar vaksin orang lain misalnya," ujar Ismail dihubungi KompasTekno, Sabtu (24/7/2021).

Meski tak memegang e-KTP yang asli, hal ini bisa dilakukan karena kelonggaran pengawasan di lapangan. "Kan yang dibutuhin fotokopi KTP-nya aja, petugas gak ngecek lagi."

Apalagi, petugas vaksinasi di lapangan nyatanya hanya meminta dan mengumpulkan fotokopi eKTP tersebut tanpa mengeceknya kembali.

Padahal, menurut Ismail, petugas seharusnya cukup memastikan peserta sesuai dengan identitasnya, dengan cara melihat e-KTP asli yang dibawa oleh peserta vaksinasi.

Maka, persyaratan fotokopi e-KTP itu dinilainya tidak efektif. "Kadang-kadang petugasnya cuma ngumpulin, yang penting ada fotokopi KTP-nya, yang aslinya kan engga. Padahal yang semestinya cukup dari RT misalnya daftar, si petugas cukup lihat dari KTP aslinya, selesai sudah," tutur Ismail.

Baca juga: Foto KK dan E-KTP Banyak Beredar di Internet, Kemendagri Ingatkan Perlunya Perlindungan Data Pribadi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Tren
Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Tren
Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Tren
8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

Tren
Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Tren
Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Tren
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Tren
Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Tren
Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Tren
Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Tren
Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Thrifting demi Flexing? Psikografi dan Sisi Lain Penggemar Barang Bekas

Thrifting demi Flexing? Psikografi dan Sisi Lain Penggemar Barang Bekas

Tren
3 Cara Menampilkan Tayangan YouTube dari Ponsel ke Smart TV

3 Cara Menampilkan Tayangan YouTube dari Ponsel ke Smart TV

Tren
45 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

45 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Tren
Jarang Disadari, Ini Daftar Ikan Tinggi Natrium yang Patut Diwaspadai Penderita Hipertensi

Jarang Disadari, Ini Daftar Ikan Tinggi Natrium yang Patut Diwaspadai Penderita Hipertensi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com