Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Fatal Membersihkan dengan NaCl, Pakar: Hidung Bisa Rusak

Kompas.com - 24/07/2021, 10:10 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat kembali dihebohkan oleh peredaran video tentang cara terhindar dari Covid-19 dengan membersihkan hidung menggunakan larutan NaCl. Video itu kemudian menimbulkan kegelisahan para dokter, termasuk pakar kesehatan asal Amerika Serikat dr Faheem Younus.

Dalam video itu, seorang pria yang memperagakan cara membersihkan hidung menggunakan cairan NaCl 0,9 persen. Video beradar dan ramai di media sosial sejak Jumat (23/7/2021).

Faheem Younus lantas ikut membahasnya melalui cuitan di Twitter. Dokter ahli penyakit dalam dan menular dari Universitas Maryland Amerika Serikat tersebut mengomentari betapa cairan NaCl tidak bermanfaat dalam mencegah maupun menyembuhkan Covid-19.

"How to suffer unnecessary pain. This won’t reduce your risk of Covid. Bagaimana menderita rasa sakit yang tidak perlu. Ini TIDAK akan mengurangi risiko COVID Anda," tulisnya.

https://twitter.com/FaheemYounus/status/1418410684916850692

Baca juga: Dr Faheem Younus Berikan Tips Mengedukasi Orang Sekitar soal Covid-19

Tidak boleh dilakukan sembarangan

Dokter spesialis THT dari RS Eka Hospital BSD, Jakarta, dr Fikry Hamdan Yasin menegaskan bahayanya membersihkan hidung dengan cara seperti yang diperagakan dalam video. Menurutnya, terapi cuci hidung tidak bisa sembarangan.

Dari sisi bahan larutan, membersihkan hidung dengan harus dilakukan oleh ahlinya. Apalagi cairan NaCl 0,9 persen adalah bahan kimia khusus yang musti digunakan secara hati-hati.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (29/6/2021), Fikry menjelaskan, sebaiknya cairan NaCl 0,9 persen tersebut tidak diganti dengan bahan lainnya. Ia mencontohkan garam dapur, yang justru merusak mukosa hidung.

Penggunaan garam, kata dia, tidak dibenarkan karena konsentrasinya tidak tepat. "Ini bisa menyebabkan mukosa atau lapisan hidung menjadi rusak atau iritasi,” ujar Fikry.

Fikry menjelaskan bahwa bakteri atau flora normal yang ada di hidung, tenggorokan atau mulut bisa ikut musnah jika melakukan cuci hidung menggunakan garam.

Fikry mengimbau terapi cuci hidung dilakukan untuk tujuan yang tepat.

Untuk orang yang sehat, cuci hidung bisa dilakukan secara rutin di pagi hari dan malam sebelum tidur. Sedangkan untuk mencegah penyakit bisa dilakukan setelah terpapar atau bertemu orang sakit.

Baca juga: 5 Obat Hidung Tersumbat Alami yang Bisa Dijajal di Rumah

Hanya kurangi lendir akibat infeksi

Video yang beredar menimbulkan persepsi bagi masyarakat bahwa cara tersebut efektif mencegah tertular Covid-19. Namun dokter menegaskan bahwa itu bukan fungsinya.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, dr Achmad Chusnu Romdhoni menyampaikan, tindakan pembersihan hidung dapat dilakukan untuk melembabkan hidung.

"Ini cara yang bagus untuk melembabkan hidung. Tapi tujuannya tidak perlu dilebih-lebihkan, apalagi untuk mengobati Covid-19," ujar Rhomdoni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

 

Dokter spesialis THT ini menjelaskan, tindakan pembersihan hidung juga berfungsi untuk menjaga kinerja palut lendir (mucous blanket). Menurutnya, palut lendir jika bekerja dengan baik maka ia akan menangkap patogen dan membuangnya ke belakang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com