Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal dan Biaya Pendaftaran Seleksi Mandiri di 7 Universitas Negeri

Kompas.com - 17/06/2021, 07:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengumuman hasil Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 telah dilakukan pada Senin (14/6/2021) pukul 15.00 WIB.

Sebanyak 184.942 peserta dari total 777.858 orang yang mendaftar SBMPTN 2021 dinyatakan lulus, sedangkan sisanya dinyatakan tidak lulus.

SBMPTN merupakan salah satu jalur masuk yang dapat diikuti oleh calon mahasiswa untuk masuk ke PTN impian.

Baca juga: Tidak Lulus SBMPTN 2021? Coba Seleksi Mandiri di PTN Berikut Ini

Seleksi mandiri PTN

Bagi peserta SBMPTN yang dinyatakan tidak lolos, tak perlu berkecil hati karena masih ada jalur seleksi mandiri yang dapat dicoba untuk menempuh pendidikan di PTN.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Widyobroto Prasetyo.

"Bagi yang belum diterima (SBMPTN), tetap semangat dan masih banyak kesempatan di PT lain. Jalan masih banyak untuk mempersiapkan karier," kata Budi kepada Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Jalur seleksi mandiri merupakan seleksi yang diadakan secara mandiri oleh masing-masing PTN.

Berikut ini jadwal dan biaya pendaftaran seleksi mandiri di 7 PTN:

1. Seleksi mandiri Unair

  • Jadwal pendaftaran: 10 Mei-20 Juni 2021
  • Ujian tulis: mulai 26 Juni 2021
  • Pengumuman: 3 Juli 2021

Adapun rincian biaya pendaftaran seleksi mandiri Universitas Airlangga (Unair) adalah sebagai berikut:

  • Kelompok Saintek/Soshum (2 pilihan prodi): Rp 300.000
  • Kelompok Campuran (Saintek dan Soshum) (2 pilihan prodi): Rp 500.000

Informasi lebih lanjut, cek di laman http://ppmb.unair.ac.id/ 

Baca juga: Simak, Ini Jadwal dan Cara Unduh Sertifikat UTBK SBMPTN 2021

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com