Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Kematian akibat Vaksin Lebih Banyak Dibandingkan Covid-19 di Skotlandia

Kompas.com - 16/06/2021, 20:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, beredar informasi yang menyebut angka kematian akibat vaksin lebih banyak dari angka kematian Covid-19 di Skotlandia.

Dari penelusurn yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut keliru.

Dari data pemerintah Skotlandia, per 15 Juni 2021 sebanyak 7.683 kasus kematian akibat Covid-19. Sementara, ada 3 angka kematian yang dikaitkan dengan vaksin.

Narasi yang beredar

Klaim yang menyebut bahwa angka kematian akibat vaksin lebih banyak dari angka kematian Covid-19 di Skotlandia, disebarkan oleh akun Facebook Maria Rahayuningsih.

Ia menyertakan tangkapan gambar potongan berita TheBL yang ditulis Jose Hermosa, kemudian diunggah pada Selasa (15/6/2021) pukul 20.40 WIB.

"Kemarin posting CDC menghapus 150 rb kematian, dan ternyata di Scotland pun mengalami lonjakan kematian pasca vx. Mereka dengan legowo mengakuinya. Lalu dimana amannya vx?" tulis dia.

Sementara, tangkapan gambar dari berita yang ia sertakan menyebut bahwa kematian akibat vaksin 6 kali lebih banyak dibanding kematian akibat Covid-19.

Berikut narasi yang ditulis dalam bahasa Inggris itu:
"6 kali lebih banyak orang meninggal karena vaksin Covid-19 daripada meninggal karena virus di Skotlandia".

Informasi hoaks yang menyebut angka kematian akibat vaksin lebih tinggi dibanding angka kematian Covid-19 di Skotlandia, Selasa (15/6/2021).akun Facebook Maria Rahayuningsih Informasi hoaks yang menyebut angka kematian akibat vaksin lebih tinggi dibanding angka kematian Covid-19 di Skotlandia, Selasa (15/6/2021).

Penelusuran Kompas.com

Dari penelusuran Kompas.com, informasi yang menyebut angka kematian akibat vaksin lebih banyak dari angka kematian Covid-19 di Skotlandia adalah salah.

Dilansir dari BBC, ada 3 kasus kematian di Skotlandia yang disebut berkaitan dengan efek samping vaksin Covid-19.

National Records of Scotland (NRS) mencatat efek tersebut sebagai "penyebab yang mendasar" dari 3 kematian yang terjadi sebelum 30 April 2021 tersebut.

Profesor kesehatan masyarakat di Universitas Edinburgh, Linda Bauld mengatakan, efek samping yang serius dari vaksin jenis apapun sangat tidak biasa.

"Kami telah mengetahui pembekuan darah langka yang kami pikir terkait dengan vaksin Oxford-AstraZeneca, tetapi tidak selalu mungkin untuk mengatakan bahwa vaksin itu penyebabnya. Mungkin ada faktor lain yang berkontribusi," kata Bauld, mengutip BBC.

Skotlandia merupakan negara bagian dari Kerajaan Inggris.

Pada April 2021, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHPRA) Inggris mengkonfirmasi sebanyak 7 orang telah meninggal karena pembekuan darah yang tidak biasa setelah mendapatkan vaksin Oxford-AstraZeneca di Inggris.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com