Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Peserta yang Lolos SBMPTN 2021 dengan Nilai Tertinggi Saintek dan Soshum

Kompas.com - 14/06/2021, 15:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan diumumkan hari ini, Senin (14/6/2021) pukul 15.00 WIB.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasir mengatakan, sebanyak 184.942 dinyatakan lolos pada SBMPTN tahun ini.

Pengumuman peserta yang lolos dapat dilihat melalui laman https://pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id dan 29 laman mirror kerja dengan PTN di Indonesia.

Dari 184.942 peserta yang lulus SBMPTN 2021, ada 10 orang dengan nilai tertinggi, baik di klaster Soshum maupun Saintek.

Sayangnya, pihak LTMPT belum menyebutkan secara spesifik nama peserta yang dimaksud, tetapi hanya sebatas program studi yang diambil di kampus tujuan.

"Namanya siapa nanti tentu akan ada proses lebih lanjut, kita hanya melakukan beberapa proses saja," kata Nasir saat konferensi pers di YouTube LTMPT Official, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Pengumuman SBMPTN 2021 Dibuka 15.00 WIB, Ini Cara Melihat Hasilnya

Soshum

Berikut 10 peserta yang lolos SBMPTN 2021 dengan nilai tertinggi klaster Soshum:

  1. Peserta prodi Hukum, Universitas Gadjah Mada (Skor: 822,29)
  2. Peserta prodi Ilmu Hukum, Universitas Indonesia (Skor: 811,36)
  3. Peserta prodi Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), Institut Teknologi Bandung (Skor: 806,92)
  4. Peserta prodi Ilmu Psikologi, Universitas Indonesia (Skor: 806,46)
  5. Peserta prodi Manajemen Komunikasi, Universitas Padjadjaran (Skor: 805,12)
  6. Peserta prodi Akuntansi, Universitas Indonesia (Skor: 798,63)
  7. Peserta prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada (Skor: 791,30)
  8. Peserta prodi Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia (Skor: 788,74)
  9. Peserta prodi Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia (Skor: 788,31)
  10. Peserta prodi Manajemen, Universitas Indonesia (Skor: 787,75)

Saintek

Sementara 10 perserta yang lolos SBMPTN 2021 dengan nilai tertinggi klaster Saintek adalah sebagai berikut:

  1. Peserta prodi Teknik Kimia, Universitas Indonesia (Skor: 893,37)
  2. Peserta prodi Pendidikan Dokter, Universitas Islam Negeri Jakarta (Skor: 884,79)
  3. Peserta prodi Teknik Elektro, Universitas Indonesia (Skor: 883,07)
  4. Peserta prodi Aktuaria, Universitas Indonesia (Skor: 877,22)
  5. Peserta prodi Pendidikan Dokter, Universitas Mataram (Skor: 876,37)
  6. Peserta prodi Pendidikan Dokter, Universitas Indonesia (Skor: 868,96)
  7. Peserta prodi Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (Skor: 868,03)
  8. Peserta prodi Kedokteran, Universitas Airlangga (Skor: 863,24)
  9. Peserta prodi Pendidikan Dokter, Universitas Padjdjaran (Skor: 861,42)
  10. Peserta prodi Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (Skor: 859,72).

Baca juga: Hindari Web Down Saat Akses Pengumuman SBMPTN, Ini Imbauan LTMPT

Jumlah pendaftar

Nasih menjelaskan, jumlah total pendaftar SBMPTN 2021 sebanyak 777.858 siswa. Sementara peserta yang dinyatakan lulus sebanyak 184.942 peserta atau 23,78 persen.

Menurut dia, mereka yang diterima adalah peserta yang memiliki nilai lebih bagus di antara peserta lainnya yang mendaftar di prodi yang sama, sesuai dengan kuota yang dimiliki oleh prodi tersebut.

"Artinya, yang tidak diterima itu bukannya tidak bagus, hanya karena shift-nya terbatas maka tidak semua bisa kita terima," ujar Nasih.

Tak lupa, ia juga mengingatkan kepada peserta yang dinyatakan lolos bahwa hasil yang diterima sore ini baru hasil dari UTBK-SBMPTN.

Artinya, mereka belum secara otomatis terdaftar sebagai mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri yang dipilihnya.

"Masih ada beberapa proses di perguruan tinggi yang tentu juga harus diikuti oleh semua pihak, terutama yang dinyatakan lulus," ujar Nasih.

Oleh karena itu, ia meminta agar semua peserta yang lolos mengikuti mekanisme yang berlaku di masing-masing perguruan tinggi.

Baca juga: SBMPTN 2021 Diumumkan 14 Juni Pukul 15.00 WIB, Berikut Link untuk Mengeceknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com