Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Kenapa BTS Sangat Terkenal? | Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 14/06/2021, 06:02 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Boyband asal Korea Selatan, BTS, selalu menarik perhatian publik, terutama bagi para penggemarnya, Army.

Beberapa hari terakhir, kolaborasi BTS dengan sebuah restoran cepat melalui sebuah paket makanan dengan kemasan khusus diluncurkan di Indonesia dan puluhan negara lainnya.

Produk khusus ini diburu oleh para Army. Kenapa BTS bisa sangat terkenal dan digandrungi? Berita soal ini menjadi salah satu berita yang banyak dibaca di laman Tren sepanjang Minggu (13/6/2021) hingga Senin (14/6/2021) pagi.

Berita lainnya yang banyak dibaca soal lonjakan kasus Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia.

Selengkapnya, simak sejumlah berita populer Tren berikut ini!

1. Kenapa BTS sangat terkenal?

Menurut para pengamat musik, ada beberapa alasan yang membuat BTS sangat terkenal. Salah satunya, tema musik yang dihadirkannya membawa pesan dan kritik sosial.

Musik BTS biasanya berisi pesan tentang masalah sosial untuk penggemarnya.

Baca selengkapnya dalam berita ini:

Mengapa BTS Bisa Sangat Terkenal?

2. Lonjakan kasus Covid-19

Kenaikan kasus Covid-19, menurut catatan Pandemic Talks, terjadi mulai pekan ketiga Mei 2021.

Angka kasus di beberapa daerah terus meninggi. Apa penyebabnya? Diduga, kenaikan ini merupakan efek mobilitas masyarakat saat Lebaran lalu.

Simak selengkapnya pada berita ini:

Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Penyebab dan Daerah dengan Kasus Tinggi

3. Ramai soal driver Gojek ditangkap karena antar pesanan "Madu Anggur"

Unggahan driver ojek online soal pengalamannya mengantarkan pesanan "Madu Anggur" dan bersinggungan dengan aparat kepolisian baru-baru ini viral di media sosial.

Kasus tersebut ramai diperbincangkan setelah sang driver mengunggah pengalaman yang dialaminya di media sosial, melalui grup Facebook INFO CEGATAN SOLO DAN SEKITARNYA.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com